RADARINDO.co.id : Saat tertidur, seseorang sering sekali merasa tersentak dan kaget, sehingga menyebabkan terbangun lagi. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan hypnic jerk atau sleep starts dimana tubuh mengalami kedutan tiba-tiba atau sensasi jatuh dari ketinggian saat tidur.
Baca juga : Noda Bekas Darah Haid di Celana Bisa Hilang Pakai Tepung Kanji
Kondisi hypnic atau hypnagogic jerk merupakan kedutan otot di bawah sadar yang disebut sebagai myoclonus. Terkadang, sentakan dapat terjadi secara intens dan berulang. Rasa tersentak yang intens dan terjadi berkali-kali dapat menyebabkan rasa takut untuk tertidur sehingga menyebabkan kecemasan dan kekhawatiran.
Kecemasan yang disebabkan oleh fenomena ini juga bisa membuat Anda sulit tidur. Insomnia kronis dapat terjadi jika masalah ini berlanjut dari waktu ke waktu. Penyebab tersentak saat tidur sesungguhnya masih belum diketahui sampai saat ini. Namun, ada beberapa hipotesa yang mencoba menjelaskan fenomena tersebut.
Mengutip cnnindonesia, beberapa alasan di balik fenomena hypnic jerk atau sentakan saat hendak tidur diantaranya adalah dampak dari mengkonsumsi kafein atau nikotin berlebih.
Stimulan seperti kafein dan nikotin dapat membuat Anda sulit untuk tertidur. Pasalnya, stimulan membuat otak Anda lebih waspada akan setiap suara atau gerakan sehingga membuat tidur menjadi tidak nyenyak. Alhasil, Anda dapat mengalami hypnic jerk.
Baca juga : Tidur Saat Pagi Hari Ternyata Dilarang, Ini Alasannya
Kemudian, disebabkan berolahraga berat di malam hari. Pada umumnya, olahraga teratur telah terbukti secara konsisten mampu meningkatkan kualitas tidur. Namun, olahraga yang intens sebelum tidur dapat mempersulit tubuh untuk melambat, rileks, dan bertransisi dengan mulus menuju tahap tidur.
Selanjutnya, akibat kurang tidur. Terlalu letih karena kurang tidur adalah penyebab umum dari hypnic jerk. Fenomena tersebut juga dapat terjadi ketika seseorang tidur dalam posisi yang tidak nyaman.
Selain itu, juga akibat stres dan cemas. Stres dan kecemasan kronis dapat membuat tidur menjadi tantangan. Perasaan takut dan khawatir yang intens dapat mengacaukan kemampuan untuk tertidur nyenyak. (KRO/RD/CNN)