RADARINDO.co.id- Banda Aceh: Harga gas tabung 3 Kg sudah lama meroket dan sampai hari ini, pemerintah kabupaten/ kota maupun pemerintah provinsi belum mengambil sikap tegas atas kelangkaan harga gas 3 kg.
“Yang selama ini dirasakan oleh masyarakat Aceh khususnya masyarakat Aceh besar dan Banda Aceh,” ujar ketua DPW Aceh IWO Indonesia, Dimas, Minggu (19/02/2023).
Baca juga : Sat Narkoba Polresta Deli Serdang Kembali Ungkap Kasus Narkotika Jenis Sabu
Pihak pemerintah tidak melakukan tindak tegas terkait meroketnya harga gas 3 kg melebihi HET. Hal ini patut kami sesalkan, ujarnya lagi.
Salah satu pimpinan himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas bumi (Hiswana Migas ) Aceh, Nahrawi Noerdin pernah mengatakan disalah satu media online di Aceh beberapa hari yang lalu.
Nahrawi Noerdin mendesak Dinas Perdagangan dan Koperasi Kota Banda Aceh memperketat pengawasan distribusi LPG 3 kg untuk masyarakat miskin, terutama mereka para pelaku usaha mikro.
Hal ini disampaikan Nahrawi Noerdin setelah menerima laporan langsung dari pelaku usaha mikro yang berjualan di seputaran kota Banda aceh.
“Pemerintah Aceh melalui pemerintah kabupaten kota di seluruh wilayah Aceh khususnya Banda Aceh dan Aceh besar harus segera bersikap tegas dan harus segera memperketat pengawasan distribusi harga LPG 3 Kg”, tandasnya kepada RADARINDO.co.id.
Baca juga : Bupati Humbahas Tinjau MPP di Doloksanggul
Namun ucapan nahrawi saya acungi jempol, peduli dengan rakyat, tapi ucapan Nahrawi sudah agak terlambat, masyarakat Banda Aceh dan Aceh besar sudah lama merasakan itu dengan meroketnya harga gas LPG 3 Kg dengan harga bervariasi 35 Ribu – 40 Ribu per tabung.
Harga gas LPG 3 Kg pertabung, HET nya itu 18 ribu, tapi dijual kemasyarakat melalui agen agen dan kios meroket, mulai Rp35 Ribu hingga Rp40 ribu.
“Bayangkan kalau masyarakat kita yang ekonominya terbawah, jangankan beli tabung gas, beli beras saja per bambu susah, jadi ini yang harus difikirkan oleh semua unsur elemen,” ujar Ketua DPW IWOI Aceh. (KRO/RD/DIMAS)