Proyek BWSS II Pengendalian Daya Rusak Sungai Aek Sigumbang Rp14,7 Miliar Terbengkalai

307

RADARINDO.co.id-Medan: Realisasi proyek BWSS II pengendalian daya rusak sungai Aek Sigumbang di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, mendapat kecaman masyarakat. Pasalnya, realisasi sampai 31 Desember 2023 belum selesai diduga terbengkalai.

Baca juga : Usut Dugaan Korupsi Dinkes Labura Miliaran Rupiah Tak Jelas

“Kami juga heran kenapa proyek sebesar Rp14,7 miliar itu Kondisinya mirip amburadul dan terkesan terbengkalai. Kalau terbengkalai itu berarti tidak sesuai spesifikasi dalam perjanjian kontrak kerja,” ujar sumber secara tertulis kepada RADARINDO.CO.ID.

Warga Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir mengaku heran atas kondisi proyek BWSS II pekerjaan pengendalian daya rusak sungai Aek Sigumbang, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, bersumber dana APBN – SBSN TA2023 sebesar Rp14,7 Miliar.

“Kami sangat kecewa dengan kondisi realisasi pekerjaan proyek dimana sampai 31 Desember 2023 masih terbengkalai. Menurut kami proyek ini gagal meski sudah menelan biaya yang tidak sedikit,” ujar sumber.

Padahal, ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan sebelum pertengahan Desember tim pengawas lapangan dari BWSS II Medan sudah datang melakukan cek fisik bangunan.

“Saya tidak tahu pasti siapa saja yang datang tapi yang jelas dari pelaksana PT. Unggul Saraja, Konsultan PT. Nusantara Consultan – CV. Prima Rancangan. Karena menurut pihak rekanan tim BWSS II yang datang dari Medan,” ujarnya lagi.

Baca juga : Realisasi APBD Dinkes Labura “Bocor” Miliaran Rupiah, Kadis Harus Siap Pasang Badan

Ia menambahkan, proyek dengan masa pelaksanaan selama 231 hari kalender ini diduga gagal sampai akhir Desember 2023.

“Kami warga masyarakat Kecamatan Nainggolan akan menyampaikan protes kepada BWSS II di Medan karena kondisi proyek sampai saat masih amburadul,” cetusnya lagi.

Hingga berita ini dilansir pihak pemborong Suanto Sitanggang saat dikonfirmasi via WA hanya membalas chat singkat “mauliate”.

“Kami masyarakat Kecamatan Nainggolan khususnya dan Kabupaten Samosir pada umumnya mendesak KPK segera melakukan Pulbaket,” katanya dengan nada tegas.(KRO/RD/TIM)