RADARINDO.co.id – Jember : Ratusan mahasiswa dari 7 aliansi di Jember, yakni HMI, PMII, IMM, GMNI, LMDN, KMHDI, dan KAMMI, menggelar aksi unjuk rasa di bundaran depan gedung DPRD Jember, Selasa (6/9/2022) kemarin.
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Jember itu, sebagai bentuk protes menolak kebijakan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga : Pemkab Deli Serdang Launching Aplikasi e-PADI
Sebelumnya, ratusan mahasiswa tersebut berkumpul di Double way UNEJ sejak pukul 08.00WIB. Kemudian melanjutkan aksi longmarch menuju bundaran depan gedung DPRD Jember.
Dalam orasinya, massa mahasiswa menegaskan bahwa sebagai lembaga pengawas dan penyelenggara, harusnya dapat memahami progres pendistribusian BBM, namun faktanya hingga kini masih banyak “mafia Rente” yang sedang menikmati subsidi yang seharusnya untuk masyarakat kecil.
Massa mengkritik pemerintah pusat yang dianggap lalai mengawasi BPH Migas sehingga menjadikan dana APBN menjadi defisit. Massa juga menantang DPRD Jember untuk membahas soal pertimbangan kenaikan harga BBM.
Dalam aksinya, massa membuat beberapa tuntutan yakni, menolak kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik, mendesak pemerintah pusat mengevakuasi kinerja BPH Migas, mendesak pemerintah pusat untuk segera memberantas pemburu Rente, dan tunda proyek Nasional yang tidak berpihak kepada Rakyat.
Baca Juga : Kapolsek Patroli Rutin Terhadap SPBU Di Wilayah Hukum Polsek Siak Hulu
Selain itu, meakukan reformasi perpajakan dan wujud tanpa berkeadilan, mengajak masyarakat umum mengawal kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kemasyarakat, serta mengecap represivitas aparat di ruang ruang demokrasi.
Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, didampingi sejumlah anggota DPRD Jember saat menerima aspirasi aksi mahasiswa dalam tanggapannya berjanji, dalam kurun waktu 2x 24 jam pihaknya akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat. (KRO/RD/AN)