Dalam Waktu Dekat, 13 PTPN Akan Digabung Jadi Dua Sub Holding

195 views

RADARINDO.co.id – Jakarta : Dalam waktu dekat ini, sebanyak 13 PT Perkebunan Nusantara (PTPN), bakal digabung menjadi dua sub holding, yakni sub holding sawit dan sub holding pengelola aset perkebunan unggul. Penggabungan tersebut dilakukan sebagai bagian dari transformasi menyeluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan.

Baca Juga : Pembebasan Lahan di Nanggar Bayu Diduga Jadi Ajang Bisnis Aparat Desa

PTPN V, VI dan XIII akan bergabung kedalam PTPN IV yang nantinya dikenal sebagai Sub Holding PalmCo. Sedangkan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV akan bergabung ke dalam PTPN I atau nantinya dikenal sebagai Sub Holding SupportingCo.

Rencana penggabungan sejalan dengan rencana strategis pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mewujudkan ketahanan pangan, juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo tentang hilirisasi dan industrialisasi CPO kelapa sawit, serta untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.


“Penggabungan Sub Holding PalmCo dan SupportingCo diharapkan akan segera terlaksana dalam waktu dua bulan kedepan atau tepatnya pada Mei 2023 mendatang. Sub Holding PalmCo ini menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas perkebunan, serta kapasitas produksi komoditas olahan sawit, termasuk hasil panen tandan buah segar (TBS), serta kapasitas produksi crude palm oil (CPO), minyak nabati dan minyak goreng,” kata Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Muhammad Abdul Ghani, Selasa (21/3/2023) dilansir dari okezone.

Selain itu lanjutnya, PalmCo berencana akan membangun industri hilir biodiesel dengan kapasitas 450.000 ton RBDPO/tahun pada tahun 2025 sebagai bentuk peran serta dalam program B30 dan rencana program B40.

Pembangunan pabrik Bio CNG pada 6 Unit PKS yang berada didalam PalmCo sampai tahun 2024 itu katanya, melalui kerjasama kemitraan dan melakukan program peremajaan sawit rakyat seluas 60.000 ha sampai dengan tahun 2026.

Sedangkan SupportingCo, akan menjadi Perusahaan Pengelola Aset Perkebunan Unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan serta bentuk diversifikasi usaha lainnya yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, seperti green business.

Dengan penggabungan, Holding Perkebunan Nusantara yang awalnya memiliki 13 anak perusahaan PTPN (PTPN I-XIV) akan menjadi tiga Sub Holding yang mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga : Relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu Siap Kawal Pemilu

Yaitu SugarCo (telah berdiri 2021) yang akan merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional. Sedangkan PalmCo akan meningkatkan hilirisasi produk-produk kelapa sawit. Kemudian SupportingCo yang akan menjadi pengelola aset perkebunan unggul.

Pembentukan PalmCo dan SupportingCo adalah bagian dari transformasi PTPN, dimana dalam 2 tahun terakhir transformasi PTPN menghasilkan kinerja yang meningkat. Pada 2021, PTPN Group mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,64 triliun dan dan EBITDA sebesar Rp14,18 triliun. Kemudian pada 2022, laba bersih mencapai Rp6,02 triliun, atau naik 30% secara tahunan (YoY), dan EBITDA sebesar Rp15,83 triliun. (KRO/RD/OKZ)