Diduga Dibocorkan Pihak RSUD Soebandi, Penyakit Bupati Jember Mencuat ke Publik

677

RADARINDO.co.id – Jember : Diduga akibat kelelahan, Bupati Jember, Hendy Siswanto, mendadak berjalan sempoyongan, Jum’at (07/2/2025). Sejumlah ajudan yang mendampinginya, spontan berupaya membantu agar sang Bupati tidak terjatuh.

Dimana diketahui, Hendy baru saja kembali dari Jakarta dalam urusan pekerjaan. Diduga kurang istirahat, dan langsung melakukan aktivitas pekerjaannya sebagai kepala daerah, menyebabkan Hendy kelelahan hingga berjalan sempoyongan.

Khawatir dengan kondisi pimpinannya, para ajudan memutuskan membawa Hendy ke RSUD Soebandi Jember untuk mendapatkan perawatan. Pihak Rumah Sakit menyarankan agar Hendy dirawat inap (opname).

Baca juga : Diduga Edarkan Narkoba, Pria Ini Tak Berkutik Dibekuk Personel Polres Langkat

Sejumlah keluarga Hendy juga tampak berada di Rumah Sakit menjenguk sekaligus menjaga Hendy yang menjalani perawatan. Awalnya, pihak keluarga Hendy tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan rasa tegang.

Namun, tiba-tiba suasana menjadi riuh lantaran menyebar isu ke publik yang menyebut bahwa Hendy menderita stroke. Diduga, menyebarnya isu tersebut ke publik usai “dibocorkan” pihak RSUD Soebandi Jember.

Pasalnya, isu tersebut sangat detail memuat keterangan tiap tahap prosedur penanganan medis terhadap Hendy.

Direktur RSUD dr Soebandi, Lilik Lailiyah, mengaku heran, penanganan medis bisa bocor ke publik. Padahal, seharusnya menjadi kegiatan yang hanya diketahui tim medis.

“Semua yang masuk tim sudah saya beritahu agar menjaga kerahasiaan pasien,” katanya menjelaskan terkait ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Namun, ada oknum yang memelintir dari sumber serta menyebarluaskan informasi penanganan medis terhadap Hendy yang mulai mencuat, Sabtu (08/2/2025 siang.

Sejumlah media memperoleh kiriman screenshot percakapan grup whatsapp IKA Unair (Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga) Cabang Jember.

Disitu, tertera dr Nyoman Semita mengirim pesan yang menyatakan sengaja berbagi informasi penanganan Hendy bagi anggota grup. Pengakuan Nyoman sebagai utusan dari Gus Fawait mengawali pesan yang dia tulis.

“Assalamualaikum. Izin berbagi informasi. Semalam pukul 18.45 saya diutus Gus Fawait untuk hadir di RS. Pukul 19.00 saya ada di kamar operasi, dan mengatur lampu operasi, juga sekaligus menyiapkan konsumsi tim. Alhamdulillah operasi mulai pukul 19.40 berjalan lancar +-45mnt dipimpin oleh dr Novan SpBs. Semoga beliau segera sembuh kembali sehat tanpa sisa apapun,” demikian pesan Nyoman.

Nyoman membenarkan bahwa itu pesan darinya. “Ya, itu saya menjawab pertanyaan teman-teman karena saya Ketua IKA Unair di Jember,” katanya.

Perilaku Nyoman ditengarai bermuatan politis dan tidak beretika. Mengingat, dirinya turut bertindak di dalam penanganan medis untuk Hendy atas perintah Gus Fawait.

Baca juga : Heri Wahyudi Bersama Bupati Batu Bara Terpilih Kunjungi dan Santuni Korban Kebakaran

Kuat ada indikasi politis karena Nyoman mengumumkan detail aktivitasnya ke kalangan yang tidak berkaitan dengan RSD dr Soebandi. Apalagi, Gus Fawait yang dinyatakan mengutus Nyoman merupakan lawan politik Hendy semasa Pilkada 2024 lalu.

Sekalipun Gus Fawait telah memenangi Pilkada, namun sebelum dilantik, dirinya tidak berhak memerintah Nyoman yang notabene dokter PNS di RSD dr Soebandi.

Nyoman menampik jika dirinya dinilai politis kendati telah mencatut nama Gus Fawait hingga dirinya yang bukan bagian tim operasi medis penanganan Hendy, justru nyelonong masuk ke ruang operasi. (KRO/RD/An)