Dilantik Jadi Pj Bupati Aceh Singkil, Azmi Diharap Jalin Komunikasi Politik dengan DPRK

92 views

DARARINDO.co.id – Singkil : Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, secara resmi melantik Drs. Azmi MAP sebagai Pj Bupati Aceh Singkil. Prosesi pelantikan tersebut berlangsung di Anjong Mon Mata Kompleks Pendopo Gubernur Aceh, Jum’at (21/7/2023) lalu.

Azmi yang selama ini menjabat sebagai Sekdakab Aceh Singkil dilantik menggantikan Pj Bupati Marthunis yang masa jabatannya telah berakhir pada 21 Juli 2023.

Baca juga : DPP LIRA Bantah Pernyataan Pimpinan LSMLIRA INDONESIA Tentang Logo

Presidium Koalisi Masyarakat Sipil Aceh Singkil, Razaliardi Manik berharap, dengan dilantiknya sebagai Pj Bupati Aceh Singkil, kiranya Azmi dapat menjalankan amanah dengan baik.


Aktivis yang selama ini vocal menyuarakan penolakan perpanjangan jabatan Marthunis sebagai Pj Bupati Aceh itu, meminta agar Azmi menjalin kembali komunikasi politik yang harmonis dengan DPRK Aceh Singkil.

Razaliardi juga meminta Pj Bupati Aceh Singkil yang baru dapat menjaga netralitas, baik dalam Pemilu maupun menghadapi Pilkada 2024 mendatang.

Menurut Razaliardi, selama satu tahun ini hubungan eksekutif dan legislatif sangat renggang dan saling menunjukkan kekuatan. Sehingga lanjutnya, bermuara pada terkendalanya berbagai program pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah daerah, karena tidak mendapat dukungan politik dari dewan.

Hal ini sebutnya, dapat dilihat dari proses pengesahan Rancangan Anggaran Pendapan dan Belanja Kabupaten (R-APBK) Aceh Singkil Tahun Anggaran 2023, dimana APBK Aceh Singkil baru bisa ditetapkan menjadi Qanun Aceh Singkil pada 10 Maret 2023.

Akibat terlambatnya penetapan Qanun APBK tersebut, berakibat pada tidak terserapnya anggaran pemerintah daerah, dimana hingga 30 Mei 2023 lalu baru terserap sebesar 24,55%.

Baca juga : Batu Bara Kembali Dinobatkan Sebagai Kabupaten Layak Anak

Bahkan ungkapnya, angka 24,55% itu merupakan Belanja Pegawai dan Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten kepada Pemerintah Desa. Sedangkan belanja modal atau belanja pembangunan sama sekali belum tersentuh. “Jika ingin sukses menjalankan amanah dalam memimpin Aceh Singkil, maka yang pertama harus menjalin komunikasi politik dan bersinergi dengan DPRK sebagai representatif masyarakat Aceh Singkil,” kata Razaliardi. (KRD/RD/)