RADARINDO.co.id : Stroke merupakan salah satu penyakit “popular” saat ini. Tak hanya para orangtua, stroke juga menyerang kaum muda. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, semakin banyak kasus stroke terjadi pada usia muda, bahkan dibawah 40 tahun.
“Bahkan yang mengalami stroke itu di bawah usia 40 tahun, yang tadinya kita menemukan pada usia-usia lansia atau usia di atas 50 tahun,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta Pusat, dikutip, Selasa (28/10/2025).
Baca juga: Jangan Sepele Sakit Kepala Tipe Ini, Bisa Jadi Pertanda Masalah Serius
Menurutnya, prevalensi hipertensi kini mencapai 15-18 persen, bahkan lebih tinggi dari diabetes melitus. Fenomena ini tak lepas dari meningkatnya angka hipertensi pada usia dewasa muda.
“Kita lihat prevalensinya agak jauh lebih besar, sekitar 15-18 persen. Lebih tinggi dari yang DM (diabetes melitus),” kata Nadia.
Kasus hipertensi kini banyak ditemukan pada usia 30 tahun. Penyebab utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat, mulai dari pola makan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) hingga kurangnya aktivitas fisik.
Sementara, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Fatwa Sari Tetra Dewi menilai, banyak anak muda tidak sadar bahwa dirinya sudah mengalami hipertensi.
Baca juga: Hindari Makanan dan Minuman Ini Agar Ginjal Tetap Sehat
Padahal bebernya, hipertensi merupakan ‘pintu masuk’ bagi berbagai penyakit serius, termasuk stroke. Karena itu, Fatwa menegaskan pentingnya pengendalian hipertensi sejak dini melalui pola hidup sehat.
Untuk mencegah hipertensi dan menurunkan risiko stroke di usia muda, masyarakat disarankan untuk menghindari beberapa perilaku. Diantaranya, merokok, konsumsi makanan tinggi lemak, serta stress. (KRO/RD/Cnn)







