RADARINDO.co.id – Marelan : Terkait pembangunan pasar tradisional di Jalan Abdullah Sani Muthalib Lingkungan XII Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan yang diduga tidak memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Kasi Trantib Kecamatan Medan Marelan, Bobby Iswandi Hutasoit SE, akan melayangkan surat kepada pemilik pasar dan ditembuskan ke Dinas Perkim Kota Medan.
Baca juga : LSI Sebut Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat Diatas KPK
Bobby mengatakan bahwa pasca mendapat laporan dari Kasi Trantib Kelurahan Terjun, Nombang, ia telah menemui pihak pemilik bangunan dan menegur secara lisan agar segera mengurus izin pembangunan pasar tersebut.
“Saya sudah menemui pemilik bangunan itu, dan saya sarankan agar segera mengurus izin. Selanjutnya nanti saya akan buat surat himbauan dan ditembuskan ke Dinas Perkim Kota Medan,” ujar Bobby, Selasa (11/7/2023) saat ditemui di halaman kantor Kelurahan Tana.
Menurutnya, yang berwenang dalam menindak bangunan bermasalah, adalah pihak Perkim. “Kalau kami di tingkat kecamatan hanya sebatas menghimbau urus izin saja dan tidak bisa menindak,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Lingkungan (Kepling) XII Kelurahan Terjun, Saiful Bahri saat dikonfirmasi via HP menyebut bahwa pemilik bangunan pasar tersebut berinisial SA. “Itu milik SA. Dia punya sedikit lahan dan katanya mau dibuat untuk jualan-jualan aja. Kalau izinnya ya memang belum ada, tapi pihak kelurahan sudah mengetahuinya,” ujar Saiful.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan pasar tradisional di Jalan Abdullah Sani Muthalib Lingkungan XII Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, diduga tak miliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan.
Baca juga : Terima Pengurus PGID Sergai, Kapolres Ajak Jaga Kerukunan Beragama
Padahal, sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, bahwa PBG mutlak harus dimiliki sebelum berdirinya sebuah bangunan.
Seorang wanita paruh baya yang diduga selaku pemilik pasar tradisional tersebut, saat ditemui di lokasi bangunan, Sabtu (08/7/2023) lalu mengaku tidak mengetahui soal izin bangunan itu. “Saya tidak tau soal izin pajak ini. Suami saya mungkin yang tau,” sebutnya. Dari pantauan, tampak pembangunan pasar tradisional itu sudah berjalan sekitar 50 persen. Dimana pasar yang dibangun diatas lahan sekitar 2000 M2 tersebut, terdiri dari beberapa meja batu, kios, dan lapak berjualan dengan atap seng model pergudangan. (KRO/RD/Ganden)