RADARINDO.co.id – Medan : Pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) menyebut, diduga ada motif lain dalam kasus pembacokan Jaksa Jhon Wesli Sinaga dan staf TU Kejari Deli Serdang, Acensio Hutabarat.
Dimana, tersangka APL alias Kepot menuding korban melakukan pemerasan dalam penanganan perkara tersangka.
Baca juga: BNCT Dukung Akselerasi Percepatan Tanam di Deli Serdang
“Tuduhan bahwa jaksa atas nama Jhon Wesly Sinaga meminta uang atau imbalan untuk mengamankan perkara pelaku, sama sekali tidak benar. Itu hanya alasan sepihak yang tidak punya dasar apapun. Untuk kepastian motif dibalik pembacokan ini, tim kita sudah melakukan pendalaman,” ucap Kasi Penkum Kejati Sumut, Adre W. Ginting, SH, MH, Senin (26/5/2025) lalu.
Menurut Adre, berdasarkan penelusuran internal dan data dari Sistem Informasi Penanganan Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Jaksa Jhon Wesli Sinaga tidak pernah menangani perkara yang berkaitan dengan APL alias Kepot sejak tahun 2013 hingga 2024.
“Nama Jhon Wesli tidak tercatat sebagai jaksa penuntut dalam perkara apapun yang melibatkan APL. Jadi narasi yang dibangun seolah-olah tindakan pembacokan ada hubungannya dengan penanganan perkara, padahal itu tidak terbukti,” tandasnya.
Sebelumnya, APL yang diketahui merupakan salah satu pimpinan organisasi kepemudaan (OKP) di Deli Serdang, ditangkap bersama rekannya SD alias Gallo kurang dari 24 jam setelah kejadian.
APL disebut sebagai otak pelaku sekaligus perencana utama penyerangan, sementara Gallo bertindak sebagai eksekutor. Peristiwa terjadi, Sabtu (24/5/2025), sekitar pukul 13.15 WIB, di kebun sawit milik Jaksa Jhon Wesli yang berlokasi di Desa Perbahingan, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai.
Keduanya diserang secara tiba-tiba oleh dua pria yang datang menggunakan sepedamotor dan membawa senjata tajam dalam tas pancing.
Baca juga: Pembunuhan S4dis di Tapsel, Pelaku Tembak Ulu Hati Korban
“Kita sangat mengapreasiasi kecepatan Tim Tebas Subdit III/Jatanras Polda Sumut yang telah berhasil mengamankan dua tersangka pembacokan,” paparnya.
Terkait kondisi korban, lanjut Adre W Ginting saat ini sudah semakin membaik dan tetap dilakukan perawatan intensif oleh tim dokter rumah sakit. (KRO/RD)