Ketua HBB Medan Utara Minta Pihak Terkait Tindak “Mafia” Pengoplos Gas

57

RADARINDO.co.id – Marelan : Gas subsidi 3 kg di Medan langka. Hal tersebut diduga akibat perbuatan oknum-oknum tak bertanggungjawab yang memanfaatkan gas subsidi untuk dioplos ke tabung gas non subsidi.

Baca juga : Dituduh Selingkuh, Rambut Kakak Beradik Dicukur Tetangga

Salah satu penyebab kelangkaan gas melon jatah masyarakat kecil diduga adanya pembelian dalam skala besar gas 3 kg bersubsidi yang belakangan diolah menjadi 12 kg berwarna biru ataupun tabung pink. Aktifitas pengalihan gas dalam tabung 3 kg menjadi 12 kg komersil ini dikenal masyarakat luas dengan sebutan pengoplosan.

Salah satu lokasi yang diduga dijadikan tempat pengoplosan gas ini berada dikawasan Jalan Jala IV , Gang Sanjaya, Lingkungan 03, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan atau kawasan Touchit.

Sejak 2 tahun lebih beroperasi, gudang dikelilingi tembok ini membuat resah warga sekitar. Selain menimbulkan suara kebisingan, aktifitas diduga pengoplosan tersebut juga rawan meledak dan menimbulkan kebakaran.

Baca juga : Warga Asahan Dihebohkan Penemuan CD Wanita di Gudang

“Beroperasi sudah lama. Bising suara yang ditimbulkan. Kami gak begitu banyak tau aktifitas didalam, tapi yang kami tau dari dalam gudang itu sering keluar masuk pick up bawa tabung gas biru dan merah jambu,” sebut warga setempat, Selasa (04/7/2023).

Sementara, Ketua Horas Bangso Batak (HBB) Medan Utara, Rindu Butar-butar meminta pihak terkait khususnya para penegak hukum, segera menindak oknum-oknum tak bertanggungjawab yang telah mengoplos gas subsidi ke tabung gas non subsidi. “Kami minta pihak penegak hukum segera menindak para mafia gas khususnya di Belawan dan wilayah Medan Utara. Karena saat ini gas 3 kg semakin langka. Kita menduga adanya praktek-praktek pengoplosan, yang dilakukan oleh mafia pengoplos gas 3 kg dengan skala besar,” ucap Ketua HBB. (KRO/RD/Tim)