RADARINDO.co.id – Jakarta : Jaksa Agung, ST Burhanuddin, menyebut ada oknum anggota Brimob yang terlibat dalam pengepungan kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) saat pengusutan kasus korupsi timah.
Pernyataan tersebut disampaikan Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, menjawab pertanyaan anggota Komisi III, Benny K Harman yang meminta kejelasan mengenai insiden tersebut.
Baca juga: Kepala Unit BRI Kutalimbaru Ditahan Kasus Kredit Fiktif Rp6,28 Miliar
“Pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan, jujur saja, dilakukan oleh oknum Brimob,” sebut Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Menurut Burhanuddin, pihaknya telah menyerahkan oknum Brimob yang terlibat kepada Mabes Polri dan tidak lagi memantau perkembangan kasus tersebut. Dalam rapat itu, Benny K Harman meminta penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa yang terjadi pada saat itu.
Benny juga mengingatkan tentang insiden penguntitan yang melibatkan dua anggota Densus 88 terhadap Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Ariansyah di sebuah restoran di Cipete, Jakarta Selatan, pada 19 Mei 2024 lalu.
Baca juga: Terkait Dugaan PT KSE Terlibat Gudang Siong, Satpam Pertamina: Pejabat Sedang Keluar
“Kami mohon penjelasan, apa ceritanya kantor Kejaksaan Agung itu dikepung oleh pasukan coklat. Coklat atau Brimob?. Sampai saat ini belum ada penjelasan, hanya muncul berita di publik kemudian bersalaman lalu selesai. Tapi apa peristiwa sesungguhnya publik ingin mendapatkan penjelasan sejelas-jelasnya,” ucapnya.
Benny juga mendesak Burhanuddin untuk menyampaikan kronologi kejadian tersebut. Ia mengakui bahwa mungkin ada keengganan untuk menjelaskan peristiwa di masa pemerintahan Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Namun, dengan adanya perubahan rezim saat ini, Benny berharap agar kejelasan atas insiden tersebut dapat disampaikan. (KRO/RD/KOMP)