RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Oknum Kepala SMP dan SMA YAPIM Biru-biru, berinisial AS diduga melakukan pungutan liar (pungli) dana PIP TA 2024. Berdasarkan keterangan sumber, siswa SMP dan SMA YAPIM Biru-biru dengan jumlah siswa 1500 orang. Namun yang mendapat dana PIP sebanyak 200 orang, atau sebesar Rp1.800.000 per siswa per tahap atau per 4 bulan.
Hal ini terungkap pada tanggal 30 Januari 2025 saat oknum Kabid berinisial AS bersama BPH 2 orang datang ke Unit YAPIM Sei Rotan. Mereka melakukan klarifikasi berita miring yang sudah menyebar di media.
Baca juga: Penyidik Sita Rp319 Juta dari OTT Korupsi Dana BOS di Sumut
Saat itu, para wali kelas menyatakan kalau pemotongan PIP itu mereka lakukan sudah konfirmasi terlebihdahulu dengan orangtua siswa dan tidak ada yang keberatan. Atas pernyataan tersebut, sejumlah guru dan wali kelas merasa kaget karena terkesan terang-terangan ingin membuka borok dugaan pungli di SMP dan SMA YAPIM Biru- biru.
Namun saat itu masalah pemotongan tersebut bukan jadi hal yang dipermasalahkan, melainkan dengan menyatakan kalau AS sendiri dengan blak-blakan mengatakan kalau di YAPIM Biru-biru pun dia membuat hal yang sama dan bahkan lebih besar dari yang di Sei Rotan.
Tetapi kata sumber, mereka “cantik main”. Pada pertemuan tersebut sempat beredar kabar kehadiran beliau malah membahas sikap kepemimpinan salah seorang Kepala YAPIM yang sudah selama 14 tahun.
“Pemotongan dana PIP di SMP dan SMA YAPIM Biru-biru mencapai Rp100.000 sampai Rp200.000 per siswa. Itu pengakuan Kepala Sekolah pada saat kami rapat,” ujar sumber disampaikan secara tertulis, baru baru ini.
Sejumlah warga Kecamatan Biru-biru meminta Kejaksaan Negeri Deli Serdang segera mengusut dugaan Pungli dana PIP yang bersumber dari APBN.
Baca juga: Modus Bersihkan Guna-guna, Dukun Cabul Rudapaksa “Pasiennya”
RADARINDO.co.id telah menyampaikan konfirmasi kepada oknum Kepala Sekolah AS via WA 08212939XXXX yang juga merangkap Kabid YAPIM Sumut–Riau dan Ketua Yayasan YAPIM, Ganda Sitorus via WA 0819 3877XXXX atas dugaan pungli yang dilakukan oknum Kepala SMP dan SMA Yapim Biru-biru, namun belum ada tanggapan. (KRO/RD/TIM)