RADARINDO.co.id – Jakarta : Oknum Ketua RW di wilayah Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial SS (60) diduga melakukan pelecehan terhadap seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur berinisial A (23).
Korban mengaku, pipinya dicium oleh SS ketika sedang fokus bekerja melakukan pendataan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di kantor Kelurahan Pondok Bambu, pada, 23 September 2024 lalu.
Baca juga: Bawa Ratusan Butir Ekstasi Hendak Diedarkan di Medan, Wanita Cantik Diamankan
“Saya menanyakan, ‘Pak RW, ini gimana data RW ** anggota KPPS-nya mana?. Aku minta dong data-datanya’, karena wilayah Bapak belum ada nih sama sekali. Terus aku tunjukin laptop aku nih,” kata A, Selasa (15/10/2024) seperti dikutip dari kompas.
Saat korban menunjukkan laptop, posisi SS berada di belakang A. SS cukup lama memandang laptop A. Tak disangka, SS nekat mencium pipi A. “Habis itu aku sempat berteriak kan, ‘Jangan kayak gitu, Pak RW’. Tetapi orang-orang itu pada enggak denger,” ujar A.
Situasi kantor kelurahan sebenarnya sedang banyak orang. Sebab, peristiwa pelecehan terjadi usai pelaksanaan Maulid Nabi. Tetapi, A menyebut, orang tidak ada yang memperhatikan peristiwa pelecehan yang cepat itu. A juga bercerita bahwa ia berada di ruangan itu bersama Ketua PPS yang saat itu sedang sibuk dengan pekerjaan.
“Tapi posisinya tuh disitu aku berdua sama Ketua PPS aku. Tapi Ketua PPS aku memang sedang sibuk sama sertifikat, enggak fokus ke yang lain. Jadi memang enggak melihat. Karena kita belakang-belakangan gitu loh,” ungkap A.
Baca juga: Rutan Kelas I Medan Gelar Pelatihan Kader Kesehatan Tahap II
Tak lama berselang setelah A berteriak, Ketua RW rekan pelaku datang. Kepada dia, A pun tak bisa menahan emosinya untuk menceritakan apa yang terjadi. “Saya enggak bisa menahan perasaan saya lagi dan mulai menangis (ketika disapa Ketua RW lain). Saya langsung mengatakan, ‘Pak RW mencium saya,’ sambil menangis di tempat itu,” ujar A.
Meski hal tidak menyenangkan tersebut telah dilaporkan kepada Sekretaris Kelurahan, namun korban belum membuat laporan resmi ke Polisi terkait dugaan pelecehan yang menimpanya. (KRO/RD/KOMP)