Pasir Putih Nan Eksotis di Pantai Remis, Tak Bikin Pengunjung Meringis

51

RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Pantai Remis, sebutan untuk sebuah kawasan berpasir putih yang menjadi habitat Remis (Corbuculla), sejenis kerang-kerangan kecil, yang hidup membenamkan diri di pasir. Pantai Remis cikal bakal menjadi tempat tujuan wisata masyarakat, khususnya yang bermukim di kawasan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan.

Dipastikan, para wisatawan yang mengunjungi Pantai Remis, tak bakalan bikin meringis. Dimana, keindahan Pantai Remis semakin memukau dengan hamparan pasir putih nan eksotis.

Kawasan pesisir yang berhadapan dengan Selat Malaka dan terletak di Dusun 4, Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang ini, merupakan satu dari sekian banyak kawasan pantai yang dikelola warga masyarakat dengan mendirikan pondok-pondok sederhana untuk istirahat para pengunjung.

Baca juga : Tahanan Kasus Curanmor Kabur dari Sel Mapolres Muarojambi

Berjarak 24 km dari titik perbatasan Kota Medan dengan jarak tempuh 40 – 50 menit dengan kecepatan kurang lebih 60-80 km/jam, dengan kondisi jalan yang cukup baik selepas dari Kota Batang Kuis menuju arah Kecamatan Pantai Labu. Saat dalam perjalanan, mata akan disuguhkan hamparan persawahan yang luas.

Sebelum musim panen tiba, aroma khas padi tercium dihembus angin dari lautan. Selang beberapa minggu kedepan, suasana di persawahan akan memperlihatkan puluhan, bahkan ratusan orang, bekerja memanen padi hingga diangkut ke truk untuk diproses lebihlanjut, seperti dikeringkan dan selanjutnya digiling.

Akses menuju Pantai Remis selepas dari jalan desa sejauh 400 meter, memang masih jauh dari kata “mantap”. Pasalnya, jalanan terbilang sempit. Pengendara mobil yang berpapasan harus ekstra hati-hati agar tidak saling bersenggolan.

Apalagi, kondisi jalan juga belum dilakukan pengerasan. Hal tersebut tentunya harus menjadi perhatian Pemkab Deli Serdang, khususnya Pemerintah Desa Rugemuk. Pasalnya, jika semua dikelola dengan baik, maka akan memberikan pendapatan kas desa.

Ada sekitar 20 pedagang yang menyediakan aneka makanan dan minuman. Diantaranya menyediakan seafood segar berupa kerang, kepiting dan aneka ikan lainnya. Untuk memanjakan pengunjung, para pemilik warung menyediakan sound untuk karaoke.

Jun Efendi (42), merupakan salah satu pedagang yang sudah selama 5 tahun mengelola usahanya di kawasan Pantai Remis. “Kalau untuk hari-hari libur, penghasilan yang didapat memang lumayan. Namun, untuk hari biasa apalagi saat musim penghujan, pendapatan merosot karena sepi pengunjung,” ungkap ayah 3 anak ini kepada awak media, Senin (27/1/2025).

Mengingat keberadaan pantai ini milik negara yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat secara bersama-sama, tentunya membutuhkan bantuan dari pihak desa agar tata kelolanya lebih baik lagi.

Meski dudah ada upaya dari pihak memberikan bantuan bibit Pohon Cemara Udang (Casuarina equisetifolia) untuk menahan abrasi, namun saat terjadi pasang besar akhirnya tertimbun pasir juga.

“Dalam setahun, pasti terjadi pasang besar. Bahkan, pondok-pondok kami hanyut terbawa gelombang. Pohon Cemara Udang yang tingginya sudah mencapai 50 cm pun turut terbawa gelombang, dan ada yang tertimbun pasir. Belum lagi arena selfie saat sunset hancur kena gelombang laut,” ungkap Jun mengisahkan.

Salah seorang pengunjung asal Jalan Bhayangkara – Medan, bernama Sarwedi (56) mengakui, harga-harga di lokasi wisata Pantai Remis cukup terjangkau jika dibandingkan dengan tempat wisata lainnya. Dia berharap, kedepannya Pantai Remis bisa tertata lebih baik lagi, dan akses jalan menuju ke lokasi dapat diperbaiki. Sehingga, akan lebih banyak lagi wisatawan yang datang.

Baca juga : Diduga Disekap dan Ditelantarkan, Ibu Muda Tewas Mengenaskan

“Saya berharap Pantai Remis ini semakin tertata. Akses jalan menuju warung dan pondok juga harus diperbaiki, sehingga pedagang yang pondoknya berada di ujung dapat dijangkau pengunjung, tanpa harus berjalan jauh dari jalan utama. Untuk tempat wudhu sudah memadai dengan adanya air bersih. Untuk areal pembuangan sampah hendaknya dibuatkan tempat khusus yang agak jauh, sehingga tempat sampahnya menjadi satu titik. Dan yang utama adalah konservasi alam sekitar agar lebih hijau, teduh dan nyaman,” ucapnya

Sangat disayangkan jika aset alam karunia Tuhan Sang Maha Pencipta tidak dikelola dengan baik. Pesona alam yang indah di Pantai Remis akan sirna jika tak dikelola dengan baik. Pasir putih itu akan menjadi kenangan belaka. LSM lingkungan hidup, masyarakat, padagang dan pemerintah, harus bekerjasama agar ekosistem pantai yang indah untuk anak cucu di masa depan akan tetap lestari. (KRO/RD/BS)