RADARINDO.co.id – Medan : Presiden Joko Widodo meminta para guru membangun mentalitas, karakter kebangsaan dan Pancasila yang moderat kepada anak didik. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sangat berkaitan komponen mentalitas dan membangun karakter santun, jujur, peduli dan kerja keras. Mampu beradaptasi dengan pembangunan dan memperbarui informasi.
Dengan teknologi pendidikan semakin canggih, menguasai pengetahuan baru, menguasai keterampilan baru relevan dengan tantangan dan kebutuhan dunia yang berubah sekarang ini sangat cepat sekali.
Baca Juga : Para Empu Diharapkan Akan Mencetak Pahlawan Masa Depan
Maka peningkatan kapasitas dan kepampuan untuk terus menjadi program pemerintah melalui Program Merdeka Belajar. Program Merdeka Mengajar dan Program Guru Penggerak.
“Saya ingin menekankan lagi program-program utama pemerintah untuk mentransformasi pendidikan kita dan mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di seluruh pelosok Tanah Air. Saya rasa ini yang ingin saya sampaikan,” ujar Joko Widodo dalam sambutanya pada acara Puncak Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (03/12/2022).
Pendidikan Non Formal menjadi melengkapi salah satu program pemerintah untuk dapat melahirkan SDM yang unggul dan dapat membangun karakter generasi yang santun, jujur, peduli dan kerja keras dan memperbarui informasi. Guna melahirkan cikal bakal yang cerdaskan Ber-Akhlak sebagai mahluk sosial. Belajar menjadi pelita bagi kehidupan manusia menjadi berakhlak ditengah masyarakat.
Pendidikan Non Formal (PNF) merupakan salah satu program pemerintah mencerdaskan anak bangsa. Yang merupakan bukti kepedulian negara untuk menciptakan keahlian dan lapangan kerja ditengah masyarakat.
Dengan memberi akses pendidikan bagi anak- anak yang tidak sekolah atau putus sekolah, mempunyai manfaat secara institusional bagi setiap warga masyarakat. Sehingga berjiwa kreatif dan mandiri.
Pendidikan Non Formal (PNF) melalui program paket A, B dan C ditengah masyarakat, yang dikelola PKBM telah melahirkan anak bangsa menjadi kreatif dan mandiri yang bermartabat. Bahkan telah memberi wujud nyata bagi lapangan pekerja.
Tujuan Pendidikan Non Formal mengacu pada tujuan utama dari pendidikan di luar sekolah berfungsi untuk mengganti, menambah dan melengkapi pendidikan formal.
Setiap warga negara atau setiap individu membutuhkan pendidikan dan pembelajaran di dalam hidupnya sepanjang hayat. Dengan mendapatkan pendidikan di luar sekolah, setiap individu dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang bermanfaat bagi perkembangan dirinya.
Banyak anak -anak yang putus sekolah atau karena tidak mendapatkan akses pendidikan karena berbagai alasan. Misalnya karena kurangnya kesadaran dari orang tua akan pentingnya pendidikan, keterbatasan biaya, diskriminasi gender dan lainnya.
Kementerian Pendidikan, melalui PNF sudah sangat tepat menjadikan suatu Lembaga PKBM untuk merealisasikan program pemerintah mencerdaskan warga negara hingga dipelosok Pedesaan dengan melahirkan program paket A, B dan C.
Memberi akses pendidikan bagi anak yang tidak sekolah atau putus sekolah. Kemudian mereka mendapat martabat. Memberi kesempatan mengembangkan kepribadian dan mengaktualisasikan diri. Kemampuan menghadapi tantangan hidup baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungn masyarakat, kemampuan membina keluarga sejahtera untuk memajukan kesejahteraan umum.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah suatu lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh dan untuk masyarakat.
PKBM merupakan sumber informasi dan penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar pendidikan kecakapan hidup sebagai perwujudan pendidikan sepanjang hayat.
Keseluruhan memiliki orientasi mencerdaskan anak bangsa yang kreatif dan mandiri. Sehingga melahirkan keahlihan, keterampilan yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
Dalam hal ini perlu disadari bahwa pengembangan masyarakat itu akan lancar apabila di masyarakat itu telah berkembang motivasi untuk membangun serta telah tumbuh kesadaran.
Semangat mengembangkan diri ditambah kemampuan serta keterampilan tertentu yang dapat menopangnya, dan melalui kegiatan pendidikan, khususnya Pendidikan Non Formal diharapkan dapat tumbuh suatu semangat yang tinggi untuk membangun masyarakat desanya sendiri sabagai suatu kontribusi bagi pembangunan bangsa.
Lembaga kursus dan pelatihan merupakan Pendidikan Non Formal yang diselenggarakan oleh sekelompok masyarakat untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu kepada peserta didik. Salah satu contoh adalah Lembaga kursus komputer. Lembaga kursus bahasa asing. Lembaga kursus seni musik. Lembaga kursus kerajinan tangan, dan lain-lain.
Baca Juga : Resah Kerap Terjadi Pencurian BBM Milik Pertamina, Warga Kampung Kurnia Demo
Satuan pendidikan sejenis ini merupakan Pendidikan Non Formal yang dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dimana cakupannya luas dan memerlukan landasan hukum. Contoh diantaranya, balai latihan dan penyuluhan.
Pra sekolah “kelompok bermain, penitipan anak”. Kepramukaan. Padepokan pencak silat. Sanggar kesenian dan lain-lainnya. Sesungguhnya Pendidikan Non Formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian fungsional.
Meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. (KRO/RD/TIM)