Tim SAR Temukan Korban Hanyut di Sungai Batangtoru

RADARINDO.co.id – Tapsel : Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad seorang pekerja yang dilaporkan hanyut di Sungai Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), setelah pencarian intensif selama tiga hari.

Korban diketahui bernama Albert Amandan (19), karyawan alih daya dari PT Sinar Avanoska Emas (PT SAE), dan bukan bagian dari proyek strategis nasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru.

Baca juga: Toreh Prestasi Gemilang, Pemkab Tapsel Raih WTP ke-11

“Korban dalam insiden ini tidak berkaitan langsung dengan proyek PLTA Batang Toru,” tegas Manager Social & Communication PT North Sumatera Hydro Energi (NSHE), pengelola PLTA Batang Toru, Arie Dedy, kepada wartawan, Senin (26/5/2025).

Menurut Arie, lokasi kejadian bukan berada dalam kawasan PLTA Batangtoru. Korban lanjutnya, merupakan tenaga kerja outsourcing dari PT SAE yang menjalankan kegiatan terpisah dari proyek PLTA Batangtoru.

“Korban dalam insiden ini merupakan tenaga kerja outsourcing dari PT SAE yang menjalankan kegiatan terpisah dari proyek PLTA Batangtoru, yang saat ini pembangunannya sedang berlangsung,” ungkapnya.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Senin (26/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, sekitar delapan kilometer dari lokasi awal dilaporkan hanyut.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika, menyampaikan bahwa insiden terjadi, Sabtu (24/5/2025), saat korban bersama rekannya melakukan survei pekerjaan di wilayah Desa Sipenggeng, Kecamatan Batang Toru.

“Saat menyeberangi sungai menggunakan tali, korban terjatuh dan terseret arus deras,” ujar Hery dalam keterangannya.

Upaya pencarian awal oleh rekan korban tidak membuahkan hasil karena tingginya debit air dan derasnya arus sungai. Operasi SAR dilakukan secara terpadu dengan melibatkan Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan pihak terkait.

Baca juga: Karateka Asal Pakpak Bharat Lulus Seleksi Atlit Binaan SPOBDA dan SPOBNAS

Berbagai metode digunakan dalam pencarian, mulai dari perahu rafting, drone pemantau udara, hingga penyisiran jalur darat sepanjang aliran sungai sejauh tujuh kilometer.

“Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi mengambang di tepi sungai. Jenazah langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi,” tambah Hery. (KRO/RD/AMR)