RADARINDO.co.id – Medan : Sebuah video yang memperlihatkan dua unit truck pengangkut inti sawit/kernel milik PTPN IV menghimpit truck warna putih, jadi sorotan. Pasalnya, kedua truck tersebut diduga mentransfer atau “menyunat” muatannya, yang tentunya merugikan PTPN IV.
Untuk diketahui, inti sawit atau yang lebih dikenal dengan sebutan kernel sawit atau palm kernel itu merupakan biji buah kelapa sawit yang mengandung minyak inti sawit (Palm Kernel Oil/PKO) dan merupakan produk andalan PTPN IV karena bernilai tinggi serta menjadi penyumbang devisa bagi negara.
Baca juga: TKW Asal Jember Ditemukan Hidup Dalam Peti Es, Diduga dari Kamboja
Namun mirisnya, dalam proses perjalanan atau ekspedisinya, inti sawit yang dibawa oleh truck milik pihak ketiga atau vendor tersebut, malah “disunat” atau dipindahkan ke truck lainnya oleh sopir.
Dalam aksi tak terpuji yang sempat terekam video itu, tampak dua unit truck pengangkut kernel yang diduga dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Mangkei dan PKS Mandoge menuju PKS Pabatu, berhenti di Terminal Bandar Kajum Kota Tebing Tinggi.
Tampak dalam video, 2 unit truck pengangkut kernel menghimpit mobil warna putih dan memindahkan sebagian inti sawit yang dimuatnya ke truck warna putih.
Menurut sumber yang tidak ingin disebut namanya, aktivitas yang merugikan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, sudah terjadi setidaknya sejak beberapa bulan belakangan.
Disebut-sebut, dua unit truck pengangkut inti sawit itu, diduga milik seorang vendor berinisial A, yang sosoknya cukup dikenal dilingkup PTPN IV.
“Sudah berjalan sekitar 3 sampai 4 bulan. Kegiatan tersebut berlangsung hampir setiap hari didalam terminal. Sopir memindahkan sebagian kernel ke mobil lainnya,” ungkap narasumber, Rabu (14/5/2025).
Dijelaskannya, kernel tersebut dimuat dari PKS Sei Mangkei dan PKS Mandoge untuk dibawa ke PKS Pabatu dan akan diolah menjadi minyak PKO.
Baca juga: Insiden Ledakan Amunisi di Garut, TNI Ungkap Penyebab Tewasnya Warga
Sementara, pengusaha dan pemilik truck pengangkut kernel berinisial A, yang merupakan vendor di PTPN IV, saat dikonfirmasi via selulernya terkait hal tersebut, hingga berita ini dipublikasikan, belum memberikan tanggapan.
Untuk itu, diminta kepada manajemen PKS PPIS PTPN IV Kebun Pabatu, segera menelusuri dugaan temuan ini. Pasalnya, jika terus dibiarkan tentunya bisa merugikan perusahaan yang merupakan aset BUMN. (KRO/RD/Tim)