Viral, Eks Guru Magang Lepas Baju Pamer Tubuh

216

RADARINDO.co.id – Jember : Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita berkerudung melepaskan pakaiannya, viral di medsos. Dalam video berdurasi 2 menit 23 detik itu, wanita berkerudung warna pink yang diduga eks guru magang di salah satu sekolah di Kabupaten Jember, berjoget memamerkan tubuhnya sembari memainkan kerudung.

Baca juga: Diduga Sejak Kecil Alami Gangguan Jiwa, Jetem Dituding Jual Tanah

Usai videonya viral, kembali muncul rekaman video versi lain yang tak kalah “serunya”. Ada sekitar 25 video yang diupload. Diantaranya, wanita tersebut melepas baju seragam guru, daster, sweeter, dan bahkan diantaranya masih mengenakan kerudung pink atau merah muda.

Beredarnya video tidak senonoh tersebut menggegerkan dunia maya hingga kalangan pejabat dan politisi di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Video itu sontak mendapat reaksi dari para anggota DPRD usai rapat dengar pendapat (hearing) antara Dinas Pendidikan dengan Komisi D DPRD Jember.

Pasalnya, pemeran dalam video itu disebut-sebut sangat identik dengan salah seorang guru yang mengajar di sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di jember

Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono, membenarkan bahwa pemeran wanita dalam video itu merupakan seorang guru yang pernah mengajar di salah satu SDN di Jember.

Hadi menyebut, sang pemeran video berstatus guru magang. “Magang, mengajar di sekolah belum mendapatkan SK (Surat Keputusan) Bupati Jember,” ungkap eks Kepala Bappeda Jember itu, Rabu (19/2/2025).

Hadi menjelaskan, wanita dalam video sudah mundur dari kegiatan belajar mengajar. Sehingga, apapun yang dilakukan apalagi menyangkut video bugil tidak terkait lagi dengan Dinas Pendidikan Jember. “Sudah keluar dari sekolah Februari ini. Ya, jangan dibahas lagi,” pinta Hadi.

Baca juga: Kerap Disinggahi Suami, Warung Remang-remang Dibakar “Ras Terkuat di Bumi”

Sementara, Sekretaris Komisi D, Indi Nadhia, mengaku prihatin atas mencuatnya rekaman yang dinilainya tidak pantas. Dia berharap setiap guru menjaga perilaku sosialnya karena memikul beban sebagai panutan publik.

“Sebagai sesama perempuan, saya sangat menyayangkan tindakan guru tersebut. Kendati masih guru magang, dia adalah guru perempuan yang seharusnya bisa mengedukasi anak didik. Harapan saya video semacam itu jangan sampai terulang,” tuturnya. (KRO/RD/An)