RADARINDO.co.id- Medan: Salah satu tentara wanita akhirnya sudah berhenti dari dinas wajib militer. Ia mengatakan dia diserang secara seksual dalam insiden itu menyerukan pada hari Rabu untuk membuka kembali penyelidikan skandal tersebut.
Tentara wanita itu, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Walla dia dan sipir lainnya telah diserang secara seksual oleh seorang narapidana Palestina bernama Atallah.
Baca juga : Ketua Partai Gerindra Medan Amplas Dampingi Pemasangan Plank Anak Ranting
Para sipir mengeklaim manajemen penjara tahu tentang pelecehan itu dan menutupinya sampai laporan media tentang skandal itu terungkap pada Juni 2018. Hal ini dikutip dari sindonews.com.
Laporan tersebut menuduh bahwa seorang petugas intelijen di penjara menempatkan para sipir wanita di sayap keamanan fasilitas penjara tersebut atas permintaan para narapidana kasus terorisme.
Laporan Channel12 mengatakan tiga tentara terlibat dalam kasus tersebut. Ia telah diperintahkan untuk menemani Atallah di sekitar fasilitas, yang memberinya kesempatan untuk menyerangnya, termasuk dengan meraba-raba.
“Mereka mengirim saya tugas yang seharusnya tidak saya lakukan sebagai objek seksual untuk mendapatkan intelijen,” kata salah satu korban kepada Channel12.
“Salah satu tahanan keamanan bertindak sesukanya terhadap saya. Penghinaan, pelanggaran seksual, serangan verbal. Setiap kali saya datang untuk shift, saya merasa tertekan,” cetusnya.
Dirinya digunakan sebagai objek, sebagai gadis cantik, sebagai wanita muda yang menggoda. Hanya menjadi objek seksual untuk mendapatkan informasi dari mereka, paparnya.
“Komandan saya tidak peduli dengan apa yang saya rasakan atau alami,” katanya.
Menurut laporan Walla, petugas mengakui menempatkan para sipir wanita dengan tahanan setelah dia meminta kehadiran mereka dengan nama.
“Saya berharap jaksa dan polisi membuka kembali kasus investigasi. Mereka perlu mengajukan dakwaan terhadap petugas intelijen yang memberi kami teroris dan semua orang yang mengetahuinya dan tetap diam, dan ada banyak orang seperti itu di penjara,” ungkapnya.
Kami mengeluh bahwa tahanan itu melakukan pelecehan seksual kepada kami dan diberitahu untuk tidak berkomentar.
Pengacara tentara tersebut, Galit Smilovitch, mengatakan komentar Ben Shitrit pada hari Rabu mendukung klaim kliennya.
Penuntut harus menangani masalah sampai ke akarnya dan memerintahkan pembukaan kasus dan pengajuan dakwaan terhadap semua orang yang terlibat, unjarnya.
Layanan penjara mengatakan pada hari Rabu bahwa tuduhan yang dihidupkan kembali adalah upaya untuk mengubah dan mengalihkan perhatian dari kesaksian Ben Shitrit tentang salah urus penjara.
Baca juga : Wanita Cantik Ini Sengaja Sebar Video Syurnya Bersama “Brondong”
Menteri Perhubungan Merav Michaeli menyebut komentar Ben Shitrit “mengejutkan” dan mengatakan Menteri Keamanan Publik Omer Barlev telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki kasus tersebut.
Para tentara wanita Israel yang ditugaskan sebagai sipir pernah dimucikarikan komandanya untuk tahanan Palestina untuk mendapat informasi. Sesui poto yang dikutip dari Reuters. (KRO/RD/Sin.com)