Begini Cara Atasi Tenggorokan Gatal

174

RADARINDO.co.id : Tenggorokan gatal adalah masalah kesehatan ringan yang sekilas sepele tapi cukup mengganggu. Terkadang, tenggorokan gatal juga disertai batuk kering atau berdahak, sehingga rasanya semakin tidak nyaman.

Tenggorokan yang terasa gatal menandakan bahwa tubuh secara alami sedang berupaya membersihkan zat asing atau sumber iritasi di saluran pernapasan dengan cara batuk.

Baca juga : Mitos Minum Jus Jambu Bisa Obati DBD, Simak Faktanya

Ini juga merupakan tanda yang sangat umum dari demam dan alergi lainnya atau mungkin merupakan tanda awal dari infeksi virus atau bakteri.

Meskipun terasa kurang nyaman, tapi sebenarnya gangguan kesehatan ini bisa sembuh sendiri dalam waktu sekitar seminggu. Apabila Anda sudah tidak tahan menanti berhari-hari sampai tenggorokan lega, Anda bisa melakukan pengobatan sederhana.

Melansir sajiansedap, berikut beberapa obat alami yang bisa Anda coba untuk mengatasi tenggorokan gatal.

Teh jahe hangat dengan lemon dan madu

Membuat tubuh tetap terhidrasi adalah cara sederhana untuk mengatasi gatal tenggorokan. Mendapatkan cukup cairan dapat membantu menjaga selaput lendir Anda tetap bersih, tidak kering, dan gatal.

Salah satu ramuan menghidrasi yang dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi tenggorokan gatal adalah teh jahe hangat dengan lemon dan madu. Suhu hangat minuman ini dapat membantu menenangkan bagian belakang tenggorokan yang gatal.

Baca juga : Ini Dampak Bagi Kesehatan Gunakan Ponsel di Toilet

Berkumur air garam

Berkumur menggunakan air garam hangat paling efektif sebagai obat alami untuk mengatasi gatal tenggorokan. Air hangat dapat meredakan iritasi tenggorokan dan garam dapat membantu mengurangi penumpukan lendir yang menyebabkan gatal.

Cuka sari apel

Semua cuka sari apel memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antivirus. Ini tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral, tetapi memiliki senyawa bioaktif yang tinggi. Cuka sari apel berguna menjadi obat alami untuk mengatasi tenggorokan gatal karena infeksi virus atau bakteri. Namun, tidak untuk dikonsumsi berlebihan dan tanpa diencerkan karena bisa memicu gangguan kesehatan lain. (KRO/RD/SS)