RADARINDO.co.id – Karo : Bupati Karo, Antonius Ginting, dan Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan, diminta segera mengevaluasi seluruh petugas Dinas Pariwisata di Brastagi yang dinilai tidak mencerminkan rasa nyaman dan aman bagi para wisatawan.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumut, Rianto SH MH, dalam konferensi pers, Rabu (09/4/2025). Dalam kesempatan itu, Rianto mengungkapkan bahwa salah satu masalah yang cukup meresahkan adalah para petugas Dinas Pariwisata di pos-pos yang mengenakan pakaian ala ‘preman’.
Baca juga: Meski Sudah Deklarasi, Dugaan Pungli di Objek Wisata Brastagi Masih Terjadi
Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan kesan yang tidak profesional dan bahkan bisa membuat wisatawan merasa tidak aman. Selain itu, Rianto juga mengungkapkan adanya insiden yang melibatkan dua oknum petugas retribusi dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang terekam kamera sedang mengejar dan menghadang pengunjung dengan gaya yang sangat arogan, bak preman.
Dalam video yang beredar, kedua petugas tersebut bahkan memaksa korban untuk segera membayar retribusi jika ingin masuk ke kawasan pemandian air panas.
“Tidak hanya bagi wartawan, tetapi juga bagi setiap pengunjung yang datang ke Brastagi untuk menikmati suasana rileks dan keindahan kota yang sejuk. Hal ini tentu sangat merugikan citra wisata Brastagi,” ujar Rianto.
Pria yang akrab disapa Anto Genk itu menegaskan agar Bupati Karo harus segera mengambil sikap tegas untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi kedepannya.
Baca juga: Aksi Pungli di Objek Wisata Brastagi Karo Bikin Resah
“Kami berharap Bupati Karo dapat menindaklanjuti kasus ini dengan serius agar wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, merasa aman dan nyaman ketika berkunjung ke Brastagi,” cetusnya. (KRO/RD/Rudi)