Hendy-Gus Firjaun Janji Bakal Cairkan Bansos

18

RADARINDO.co.id – Jember:  Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Jember nomor urut 01, Hendy Siswanto-Gus Firjaun, berjanji bakal mencairkan program bantuan sosial (bansos) selepas masa cuti Pilkada 2024.

Diketahui, program Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan pangan non tunai (BPNT), dan insentif bagi guru ngaji di Kabupaten Jember harus dihentikan sementara di masa Pilkada, mulai Oktober-November 2024.

Beberapa waktu lalu, Sekda Jember, Hadi Sasmito mengatakan, penghentian sementara bansos, merupakan bagian dari netralitas ASN di Pilkada. Namun, kebijakan tersebut menuai kontroversi dan menjadi polemik di masyarakat.

Baca juga: Agus Andrianto Resmi Jadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan

Kendati demikian, Gus Firjaun berjanji setelah cuti Pilkada, pemerintah daerah akan segera merealisasikan program tersebut. Ia mengungkapkan, sebelum masa cuti berjalan, tercatat sudah ada 17 ribu penerima manfaat yang membuka rekening untuk menerima pencairan.

“Sebelum kami cuti, sudah menembus angka 17 ribu rekening yang sudah jadi. Sebetulnya bisa segera dicairkan, namun karena ada kepentingan politik, sehingga harus dihentikan sementara,” ucap Gus Firjaun dalam statementnya, Minggu (20/10/2024).

Gus Firjaun menilai, sebenarnya bansos tidak ada hubungannya dengan momen Pilkada. Namun, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lantaran masih terkendala masa cuti.

Ketika ada usulan (bansos dihentikan) karena ada persepsi keuntungan ke salah satu pihak. “Kami tidak bisa berkutik karena sedang cuti. Namun setelah cuti, kami pastikan akan merealisasikan karena ini kebutuhan mendasar,” tandasnya.

Bagi masyarakat penerima, BLT BPNT sangat berharga sekali. Atas dasar itu, calon Wakil Bupati Jember tersebut akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencairkan bantuan untuk masyarakat yang dihentikan selama dua bulan.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin, setelah habis masa cuti akan kami realisasikan apa yang berkaitan dengan program sosial kemasyarakatan, baik itu BLT, bantuan pondok, musholla, dan guru ngaji,” tandas Gus Firjaun.

Baca juga: Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Rp497.207.615.427 Jadi “Buah Bibir”

Selain itu, Gus Firjaun juga mengungkapkan kendala yang mengakibatkan insentif guru ngaji terlambat. Salah satunya yakni peralihan rekening bank penerima.

“Bukan kesengajaan dari kami untuk mengulur-ulur. Ada peralihan dari Bank BRI ke Bank Jatim. BRI itu ada adminnya, sehingga nantinya insentif guru ngaji bisa berkurang, dan saldo pun tidak boleh nol,” tuturnya.

Selain pembekuan bansos, menurut calon Bupati Jember, Hendy Siswanto, ada beberapa hal yang berubah setelah dirinya menjalani cuti. Salah satunya, Mars Jember yang kerap disetel di setiap kegiatan Pemkab Jember tidak lagi berkumandang. (KRO/RD/An)