RADARINDO.co.id – Medan : Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan tahun 2025, sejumlah harga bahan pokok, terutama beras, bergerak naik. Tidak terkecuali beras subsidi produksi Bulog SPHP yang saat ini mulai langka dipasaran.
Para pedagang beras di beberapa wilayah, khususnya Kota Medan, mengaku kesulitan mendapatkan bahan pokok utama tersebut. Alhasil, “korbannya” adalah masyarakat kecil yang harus membeli beras dengan harga tinggi.
Baca juga: Napi Kasus TPPU Kepergok Bebas Keluyuran, Sejumlah Pejabat Lapas Dicopot
Pihak Kanwil Bulog Sumut telah mengeluarkan pemberitahuan. Untuk lima bulan kedepan, beras SPHP tidak lagi di produksi. Alasannya, impor beras dari negara asal Vietnam, Thailand, India dan Myanmar, untuk sementara distop atau dihentikan.
Tentu saja, penghentian impor beras SPHP jadi pertanyaan masyarakat. Pasalnya, beras SPHP dengan harga terjangkau dan selama ini cukup diminati masyarakat kecil, secara tiba-tiba dihentikan impornya. Sehingga, membuat banyak masyarakat harus “meratap” lantaran terpaksa membeli beras dengan harga tinggi.
Menurut salah seorang pedagang beras di Kota Medan bernama Lisa, langka nya beras Bulog mengakibatkan harga beras jenis Premium lokal naik cukup signifikan. Dari sebelumnya Rp3000/kg, kini mencapai Rp5000/kg.
“Beras Bulog sudah langka di pasaran. Padahal beras Bulog banyak diminati masyarakat karena harganya sangat terjangkau. Kini masalah datang lagi, beras jenis Premium lokal harganya naik cukup tinggi, dari Rp3 ribu sekarang mencapai Rp5 ribu/kg nya,” ungkap Lisa, Sabtu (22/2/2025) di Medan.
Baca juga: Bupati Asahan Ikuti Retreat Kepala Daerah di Magelang
Sayangnya, sampai saat ini Pemerintah Indonesia belum ada tindakan berarti yang dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras yang sangat memberatkan warga. (KRO/RD/Lifanan)