RADARINDO.co.id – Simalungun : Pelaksanaan program Ketahanan Pangan (Ketapang) bersumber 20% dari Dana Desa (DD) Marihat Bandar tahun anggaran 2024 di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dilihat dari OM SPAN yang merupakan aplikasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait dengan laporan penyerapan dana desa (DD), kegiatan Ketapang di nagori berpenduduk 5717 jiwa tersebut menelan biaya sebesar Rp. 141.000.000, untuk pengadaan unggas ayam untuk dibagikan kepada warga.
Baca juga: SP-BUN Basis PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau Berikan Penghargaan untuk 43 Pensiunan
Menurut keterangan warga Dusun I Desa Marihat Bandar yang enggan namanya dipublikasikan, hingga kini dirinya belum melihat dan mendengar tentang ayam atau unggas yang dibagikan oleh Kepala Desa atau Pangulu untuk warga Nagori Marihat Bandar.
” Sampai hari ini saya belum melihat dan mendengar kalau Pangulu Nagori Marihat Bandar Hendrik Siagian bagi – bagi ayam untuk warga. Tiga hari lalu saya juga sudah tanya sana sini sama warga di dusun – dusun lain, tapi gak ada yang mengetahui,” ucap warga, Senin (26/08/2024).
Selain pengadaan unggas dari program ketapang yang “samar – samar” pelaksanaannya, insentif untuk guru mengaji juga sudah 2 tahun tidak dibayarkan. “Pangulu Hendrik juga sudah 2 tahun tidak membayarkan insentif untuk guru mengaji, padahal tahun ini anggarannya sebesar Rp8.400.000,” papar sumber.
Baca juga: Kakek 70 Tahun Tewas Terpanggang di Rumahnya
Seperti diketahui, program ketahanan pangan bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan pangan yang bergizi kepada masyarakat. Namun pada pelaksanaannya sering tidak sesuai ketentuan.
Hingga rilis berita ini disampaikan ke meja Redaksi, Kades Marihat Bandar, Hendrik Siagian belum bersedia memberikan penjelasan terkait tudingan warga tersebut. Setali tiga uang dengan Hendrik Siagian, Camat Bandar, Tagon Sihotang, juga tidak bersedia memberikan tanggapan meski sudah menerima pesan via layanan WhatsApp. (KRO/RD/DHASAM)