RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Masyarakat Kabupaten Deliserdang khususnya dan Sumatera Utara kaget membaca adanya dana pemeliharaan (Peme) kebun sawit yang diduga tidak terealisasi.
“Miliaran rupiah dana Pemel yang di PTPN II Kebun TGP diduga tidak terealisasi. Buktinya masih banyak pohon sawit mirip hutan karena tidak terawat ditumbuhi rumput. Hal ini jelas menghambat hasil produksi,” ujar sumber.
Baca juga : Polda Sumut Bekuk Komplotan Perampok Mesin ATM
“Kami minta Kejaksaan Tinggi Sumut (Kajatisu) segera panggil oknum manajer PTPN II Kebun TGP. Miliaran rupiah diduga tak jelas,” ujarnya lagi.
“Kemana dana Pemel tersebut. Informasi yang berkembang oknum manajer, Asisten dan GM maupun Kabag tanaman akan dipanggil Kajatisu,” ujar salah seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada RADARINDO.CO.ID Senin (21/08/2023) siang.
Sebelumnya, manajer PTPN II Kebun TGP, Hilarius Manurung mengatakan alasan kebun tidak terawat sehingga berpotensi merugikan perusahaan, akibat kesulitan tenaga kerja khususnya tahun 2022. Karena pada saat yang sama juga dilakukan TU atau tanaman ulang di beberapa Afdling.
Sumber lain menyebutkan oknum Mandor kebun Wag belum lama ini ada memberhentikan enam orang pekerja wanita atau PKWT, tanpa alasan yang jelas.
Beredar isu, enam orang yang diberhentikan semuanya wanita yang sudah berumah tangga itu diduga karena menolak diajak “berhubungan” intim olah sang mandor.
“Kalau mau bukti, silakan saja tanyakan langsung keenam orang yang bersangkutan. Mereka itu emak-emak yang bantu cari nafkah tambahkan. Kenapa masih mencari kesempatan dalam kesempitan”, ujar sumber dengan tegas.
Konon kabarnya, oknum mandor harian kebun TGP Afd ll, Wag dinilai becus menjalankan tugas hanya melakukan penyemprot rumput dikerjakan di jalan saja ditanaman sawit tahun 2018.
“Kalau kita melihat dari jalan hanya di depan mata saja yang terlihat bersih ternyata di dalam seperti hutan sesuai di blok 2 Afd ll TGP. Kemana dana pemeliharaan itu,” tegas sumber.
Direktur PTPN II diminta segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki keenam pekerja PKWT yang diberhentikan oleh Mandor dan disetujui manajer, diantaranya Ida Wati, Ely, Dea, Mina, Mistik dan Gundik.
“Padahal mereka bekerja di perusahaan bertahun-tahun. Tanpa alasan yang jelas diberhentikan. Anehnya, Manager bilang akibat kekurangan tenaga kerja, jadi mana yang betul,” tegas sumber.
DIBERHENTIKAN OKNUM MANDOR KARENA TAK MAU DIAJAK HUBUNGAN INTIM
Keenam pekerja wanita yang diberhentikan oknum mandor berinisial Wag ternyata akibat tidak mau mengikuti ajakan gituan. Oknum mandor Wag, diduga mengajak hubungan intim. Jika mereka menolak maka risikonya diberhentikan.
Baca juga : Pujasu Adakan Pengajian Rutin Setiap Bulan
Tindakan oknum Mandor dinilai telah melecehan martabat kaum wanita. Direktur PTPN II diminta segera membentuk tim investigasi dan menindak Wag karena bertindak kurang manusiawi.
“Harapan kami pak Direktur segala memberikan tindakan tegas kepada oknum mandor dan manajer. Serta mempekerjakan kembali ke enam orang yang sudah diberhentikan karena tak mau diajak gituan,” ungkap sumber.
Mengapa oknum manajer Kebun TGP tidak berani menindak manajer. Apakah manajer ikut kecipratan? (KRO/RD/TIM)