RADARINDO.co.id – Jember : Ketua Fraksi NasDem DPRD Jember, David Handoko Seto berpendapat, pengumuman kinerja Fawait perlu ditambah dengan muatan baru, dan tak hanya membuat kegiatan untuk pers rilis.
David menginginkan supaya Fawait dapat meniru kebiasaan Bupati Jember periode 2000-2005 Samsul Hadi Siswoyo. Almarhum Bupati yang kerap disapa Abah Samsul itu punya tradisi mengevaluasi kinerja pejabat setiap pekan.
Baca juga: Pemberian Fasilitas Kredit PT Bank Sumut Macet Akibat Tanpa Prinsip Perbankan (1)
“Bupati Fawait rutin bicara ke media itu bagus. Tapi, kami usulkan supaya tambah lengkap juga sekalian diumumkan siapa saja pejabat yang kerjanya lemah. Dievaluasi rutin pejabatnya seperti semasa Abah Samsul dulu lakukan,” tutur David, Minggu (23/3/2024).
Ia berpendapat, evaluasi pejabat sebagai bentuk transparansi atas performa birokrasi serta pemantauan ketat untuk mencegah para pejabat eksekutif bermalas-malasan.
David menyebut, Bupati bertanggungjawab mengontrol kinerja pejabat. Baik atau buruknya citra pemerintahan juga dipengaruhi oleh cara mengelola pegawai.
“Rutin pejabat dievaluasi per minggu, kemudian diumumkan terbuka. Siapa yang tidak becus bekerja melayani masyarakat dibuka saja. Bupati punya wewenang sebagai pejabat pembina kepegawaian,” tukasnya.
Fawait sendiri meluncurkan program pers rilis yang baru dua kali digelar. Mulanya di kantor Pemkab Jember, yang kemudian gelarannya berlangsung di kantor DPRD.
Terdapat 66 pos jabatan eselon II dan III yang dalam kondisi kosong tanpa pejabat definitif. Sementara ini diisi dengan pelaksana tugas (Plt). Fawait menunjuk 17 orang baru diantara 66 pos jabatan kosong tersebut. Sempat menuai reaksi dari Wakil Bupati Djoko Susanto.
Baca juga: DPD dan Satma Milenial AMPI Langkat Bagikan Takjil
Djoko menengarai, penunjukan oleh Fawait tanpa prosedur yang tepat. Sehingga Djoko meluncurkan nota dinas ke Sekretaris Daerah serta Inspektorat untuk melakukan audit.
Bahkan, Djoko menelusuri secara langsung dokumen penunjukan 17 Plt dengan mendatangi kantor Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Saat ini, temuan Djoko sedang ditelaah. (KRO/RD/An)