PM Turun Tangan Terkait Puluhan Pria Serang Pemukiman Warga Sibiru-biru

100

RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Polisi Militer (PM) turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait penyerangan yang dilakukan puluhan pria berambut cepak berbadan tegap di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang.

Belasan personel TNI dari satuan Polisi Militer (POM) melakukan pemeriksaan serta mencatat satu persatu sisa-sisa kejadian. Mereka juga memasang garis Polisi di beberapa titik dan menandainya dengan cat berwarna putih di pinggir Jalan Besar Sibiru-biru.

Baca juga: Pemukiman Warga Sibiru-biru Diserang Puluhan Pria Berbadan Tegap, Satu Orang Tewas

Selain itu, personel PM juga memeriksa sejumlah saksi mata kejadian dari rumah ke rumah. Sekitar 50 meter dari lokasi, warga berkumpul di rumah duka warga berinisial RB, yang diduga tewas akibat dihajar rombongan pelaku.

Sedangkan jenazah korban masih berada di RS Bhayangkara TK II Medan untuk diautopsi. Suasana di rumah duka sempat memanas karena warga tak terima adanya penyerangan yang diduga dilakukan personel TNI. “Ini pembantaian. Kami tidak terima,” teriak salah seorang warga, Sabtu (09/11/2024), mengutip tribunmedan.

Sebelumnya, puluhan pria berambut cepak, berbadan tegap dikabarkan menyerang ke pemukiman warga di Desa Selamat-Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Jum’at (08/11/2024) malam.

Belum diketahui secara pasti penyebab penyerangan ini. Namun, informasi yang beredar, awalnya ada seseorang personel TNI dari Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan yang cekcok dengan warga.

Baca juga: Pasutri Ditemukan Bersimbah Darah, Suami Kritis dan Istri Tewas

Kemudian, rekan-rekannya membalas dengan menyerang ke pemukiman masyarakat. Informasi yang didapat, suasana Jumat malam hingga Sabtu dinihari tadi sangat mencekam di lokasi, hingga membuat warga takut keluar rumah.

Puluhan pria berambut cepak membabi-buta mendatangi pemukiman, menyerang hingga menyiksa warga tanpa ampun. Mobil ambulans lalu lalang mengevakuasi warga yang diduga diserang kelompok pemuda ini hingga berdarah-darah. (KRO/RD/Trb)