RADARINDO.co.id – Toba : Polres Toba melaksanakan apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi Kabupaten Toba tahun 2025 di halaman Mapolres Toba, Rabu (05/11/2025).
Apel yang dipimpin Kapolres Toba, AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga, S.I.K itu, turut dihadiri Ketua DPRD Toba Franshendrik Tambunan, Danramil 17/Balige Kapten Inf. Sangkan Samosir, serta Wakapolres Toba Kompol Marludin, S.Ag.
Baca juga: Pengedar Sabu Diciduk Polisi Saat Mangkal Dipinggir Jalan
Dalam apel tersebut, dilakukan pengecekan kesiapan personel, kendaraan operasional baik roda dua maupun empat, serta berbagai peralatan SAR seperti perahu karet, genset, lampu penerangan, mesin chainsaw, dan ambulans yang akan digunakan dalam penanganan bencana.
Kegiatan ini merupakan bentuk kesiapan personel maupun sarpras dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam, sehingga diharapkan seluruh personel dan stakeholder yang terlibat dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kapolres Toba, menekankan pentingnya sinergitas lintas sektoral dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Toba.
Kapolri mengingatkan agar koordinasi antarinstansi terus diperkuat, baik pada tahap pra-bencana, tanggap darurat, maupun pasca-bencana. Selain itu, juga ditekankan perlunya peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana untuk meminimalisir dampak kerugian.
“Fenomena hidrometeorologi bukan sekadar ancaman alam, tetapi menjadi ujian nyata terhadap kesiapan, kecepatan, dan sinergitas seluruh unsur pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Walikota Terima Audiensi Rutan Kelas I dan Ka UPT Pemasyarakatan Medan
Polri bersama TNI dan seluruh stakeholder memiliki tanggungjawab moral dan kemanusiaan untuk memastikan masyarakat aman, terlindungi, dan tertangani dengan
cepat apabila bencana terjadi.
Untuk itu, Kapolres menekankan beberapa hal penting, diantaranya melakukan deteksi dan pemetaan wilayah rawan bencana secara akurat, menyiapkan sarana prasarana, serta memperkuat koordinasi antar instansi dengan masyarakat. (KRO/RD/Red)







