Remaja Putri Tewas Babak Belur Diduga Dianiaya Ayah Kandung

23

RADARINDO.co.id – Bangka Belitung : Sebuah peristiwa yang cukup tragis menjadi berbincangan warganet di media sosial. Seorang remaja putri tewas babak belur diduga dianiaya ayah kandung.

Remaja putri berinisial BG tersebut harus mendapatkan penganiayaan berat dari ayah kandungnya sendiri berinisial KL (40). Sang ayah tega menganiaya putri kandungnya sendiri hingga mengalami luka disekujur tubuhnya. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga: Istri Sibuk Kerja, Suami Malah Mendua

Melansir tribunmedan.com, Senin (02/9/2024), BG tercatat masih duduk dibangku SMA di Kecamatan Toboali. Karena luka berat yang dideritanya, BG akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di RSUD Junjung Besaoh, Bangka Selatan.

Video berdurasi 11 detik yang beredar luas itupun menjadi viral. Dalam video terlihat seorang gadis remaja terbaring tak berdaya di rumah sakit dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya. Luka-luka tersebut terdapat di beberapa bagian tubuh, mulai dari kaki hingga sekujur badan dan menjalani perawatan di rumah sakit. Gadis yang terlihat tak sadarkan diri itu sedang menjalani perawatan dengan selang infus terpasang di tangan kirinya.

Kasat Reskrim Polres Bangka Selatan, AKP Raja Taufik Ikrar B, mengatakan bahwa pelaku langsung ditangkap oleh aparat kepolisian di Polres Bangka Selatan, Sabtu (31/8/2024). Penangkapan dilakukan setelah pihaknya menerima dua laporan penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Satu laporan penganiayaan terhadap anak kandung dan satu laporan KDRT terhadap istrinya. “Benar, kami telah menerima dua laporan terhadap pelaku KL. Yang pertama laporan dugaan penganiayaan atau KDRT terhadap anak kandungnya dan yang kedua, laporan KDRT terhadap istri pertamanya,” ujar Raja Taufik.

Baca juga: Diduga Korban Penembakan, Pelajar 13 Tahun Meninggal

Menurut Raja Taufik, pelaku sudah diamankan ke Polres Bangka Selatan untuk diperiksa lebih lanjut. Pihak kepolisian menjelaskan bahwa peristiwa penganiayaan tersebut berawal dari kasus KDRT.

Rupanya pelaku KL tak hanya menganiaya anak kandungnya sendiri yakni BG, ternyata KL juga melakukan KDRT terhadap istrinya. “Untuk modus dan kronologi masih dalam penyelidikan. Pelapornya ibu korban dan terlapor ayah korban,” ujarnya. Polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban, apakah karena penganiayaan ataupun faktor lainnya. “Tetapi untuk penyebab tewasnya korban apakah benar karena dianiaya atau bukan masih harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu,” katanya. (KRO/RD/Trb)