Saatnya Adu Strategi Bukan Pembusukan (II)

24

RADARINDO.co.id – Langkat : Adu gagasan dan setrategi adalah “jualan politik” yang semestinya dikedepankan dalam kontestasi politik. Seluruh “organ politik” paslon, sejatinya memiliki etos perjuangan demi memakmurkan masyarakat.

Namun sangat disayangkan, fenomena Black Campaint (kampanye hitam) masih saja digulirkan, seakan menjadi setrategi pamungkas. Padahal, jika ditelisik, sikap dan prilaku kampanye hitam justru merugikan paslon yang diusung itu sendiri.

Baca juga: Ketua DPD AMPI Langkat: Saatnya Adu Strategi Bukan Pembusukan

Saat ini justru masyarakat sudah mulai melek politik sehingga pembusukan yang dilontarkan tersebut bagai bola salju yang justru menggelinding kembali kearah sipemiliknya dan kondisi ini akan menjadikan organ politik tersebut akan dijauhi oleh masyarakat.

Organ politik yang memainkan peran pembusukan tersebut sangat merugikan seluruh paslon yang berkontestasi. Bagaimana tidak, masyarakat akan enggan untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berakibat pada tingkat patisipasi kehadiran pemilih semakin rendah dampak isu-isu negatif yang mencuat.

Isu negatif sangat membebani pandangan dan masyarakat menjadi apatis akan harapan lahirnya pemimpin yang sesuai dengan keinginan mereka. Tentulah, selain KPUD Langkat sebagai penyelenggara pilkada yang memiliki kewajiban menjalankan regulasi penyelenggaraan pilkada, juga memiliki keterbatasan kewenangan dengan latar belakang UU KPU Nomor 7 Tahun 2017 serta PKPU Nomor 13 Tahun 2024 Tentang Pemilihan Kepala Daerah, dan tentu dengan berbagai turunan dari aturan-aturan tersebut.

Dengan beragam kelebihan dan kekurangan dari penyelenggara pemilihan umum tersebut, belum cukup mumpuni sebagai penangkal tidak terjadinya pembusukan atau kampanye hitam yang kerap dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.

Setiap elemen masyarakat terutama para insan pers, sangat berperan penting untuk menyampaikan kepada publik demi menciptakan suasana nyaman pada helatan pesta demokrasi.

Peran penting para insan jurnalis tentulah sangat sentral selaku penyampai pesan-pesan moral sebagai wujud tanggungjawab “ikut mencerdaskan kehidupan bangsa” dan juga panggilan jiwa berbentuk manifestasi profesi yang digeluti.

Baca juga: Syah Afandin-Tiorita Gandeng Pengusaha Buka Peluang Bagi Pencari Kerja

Andai saja para insan jurnalis dan seluruh elemen masyarakat bersatu sebagai penyampai pesan moral yang menyejukan, betapa indahnya helatan Pilkada Langkat 2024.

Atau bahkan sebaliknya, ikut arus tergerus serta terjebak dalam memperaktekan dan menebarkan kebencian yang muaranya pembusukan yang bisa merugikan serta mencederai makna tujuan Pilkada. (KRO/RD/Zaid)