RADARINDO.co.id-NTB: Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa Tenggara Barat berhasil mengkawal pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur, bernama Saiya, Senin (12/09/2022).
Berhasil menyelamatkan/memulangkan PMI ilegal asal Lombok Timur. Serikat Buruh Migran Indonesia Nusa Tenggara Barat (SBMI NTB) dalam proses pengawalan PMI ilegal ini berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Luar Negeri Serikat Buruh Migran Indonesia (DPLN SBMI) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Nusa Tenggara Barat(NTB).
Baca juga : Rendahnya Serapan Anggaran Berdampak Pada Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Demikian dikatakan Ketua SBMI, Usman SPd sesuai informasi yang berhasil dihimbun RADARINDO.co.id GROUP KORAN RARAR.
“Kami dampingi ini adalah yang telah diberangkatkan secara nonprosedural sehingga dengan cepat kami. SBMI NTB melakukan pengawalan dengan berkoordinasi ke Pusat agar PMI A/n.Sai’ya asal Lombok Timur ini bisa mendapat pendampingan dan bisa dipulangkan dari tempat kerja pulau pinang Malaysia yang memang tidak memiliki dokumen lemgkap atau ilegal,” ujarnya.
Saiya adalah salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diberangkat ke Negara Malaysia tanpa proses menjadi CPMI yang resmi. Namun keberangkatannya melalui pelabuhan lembar ke Surabaya Jawa Timur dan di buatkan paspor di surabaya oleh oknum.
Setelah paspornya jadi lalu Sai’yah dikirim secara illegal oleh oknum tak bertanggung jawab ke negara Malaysia sebagai pekerja Rumah Tangga.
“Dugaan kami ini bagian dari perdagangan orang,” ujar Ketua SBMI NTB, Usman dengan tegas kepada wartawan.
Baca juga : Tergiur Bisnis Batubara, Janda Beranak Empat “Lembek” Kena Prank
Ia menambahkan, bahwa PMI yang berasal dari Desa Menceh, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur NTB, ia baru sadar setelah di tempat kerja (majikan) dia ilegal (nonprosedural).
“Ia pun segera menghubungi ketua SBMI NTB agar dapat pendampingan dan meminta untuk bisa dipulangkan ke daerah asal di kampung halaman.
Usman menghimbau kepada masyarakat berhati-hati dengan jebakan para oknum sponsor yang setiap saat datang merayu mengiming-iming gaji besar proses cepat. Tidak tertutup kemungkinan adanya dugaan perdagangan manusia. (KRO/RD/Agus Hari)