Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Mahasiswa Berbagi Ilmu Melalui Gerakan SUMUT Mengajar

55

RADARINDO.co.id – Medan : Pendidikan, khususnya di Provinsi Sumatera Utara (sumut), masih menjadi masalah serius dan butuh perhatian dari pemerintah. Hal tersebut membuat sejumlah mahasiswa/wi harus turun tangan demi meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, sejumlah relawan yang merupakan para mahasiswa/wi, berbagi ilmu kepada anak-anak putus sekolah melalui wadah Gerakan SUMUT Mengajar. Wadah tersebut sengaja dibentuk guna merekrut para relawan, khususnya yang berasal dari Provinsi Sumut, agar turut serta membagikan ilmu dan keahliannya untuk diturunkan ke orang-orang yang membutuhkan disejumlah daerah di Sumut.

Baca juga: Polres Padangsidimpuan Launching Gugus Tugas Polri Ketahanan Pangan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menerbitkan data bertajuk Ikhtisar Data Pendidikan pada tahun 2022/2023. Didalamnya tercatat, angka putus sekolah pada jenjang menengah atas (SMA sederajat) di Sumut, mencapai 1.263 orang.

Selain itu, juga tercatat angka yang berhenti sekolah di Kelas X sebanyak 418 orang, berhenti sekolah di kelas XI sebanyak 375 orang, dan berhenti saat duduk di Kelas XII sebanyak 470 orang.

Seorang mahasiswi, yang juga salah satu relawan Gerakan SUMUT Mengajar, Tuti Hura, menyatakan bahwa menangani masalah pendidikan yang ada di Sumatera Utara, merupakan hal yang sangat perlu dilakukan.

Pasalnya lanjut Tuti, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, tetapi semua pihak juga turut bertanggungjawab. Atas dasar itu, Tuti berharap, adanya relawan-relawan lain yang mau bergabung untuk berbagi ilmunya dengan saudara-saudara kita di Sumut.

“Saya berharap melalui kegiatan ini, kita semua dapat terlibat dan perlahan memahami pentingnya mengambil peran dalam penyelesaian pendidikan, khususnya di Sumut, yang juga dapat menyentuh semua lapisan masyarakat dalam usaha peningkatan kualitas intelegensi bangsa sebagai mandat konstitusional dan kewajiban bagi setiap warga negara,” kata Tuti.

Dengan Tagline ‘Pemuda Bedaya, Pendidikan Merata’, Gerakan SUMUT Mengajar terbuka untuk seluruh mahasiswa/i asal Sumatera Utara yang ingin mendaftarkan diri menjadi relawan. Kegiatan Gerakan SUMUT Mengajar dilaksanakan dua kali dalam setahun.

Baca juga: Warga Tanggul Ancam Polisikan Pendukung Cabup Jember 02, Ini Masalahnya

Visi SUMUT Mengajar, meningkatkan kualitas pendidikan, menularkan optimisme, menebar inspirasi dan menjadi jendela kemajuan di tingkat mahasiswa dan pelajar di Sumatera Utara melalui alumni yang bersedia mengabdi dan memberi waktu berbagi ilmu di saat pulang atau berkunjung ke Sumut.

Para relawan Gerakan SUMUT Mengajar tentunya akan diberikan pembekalan terlebih dahulu berupa berkas dan wawancara. Tuti Hura sendiri menjadi relawan selama dua minggu di sekolah dan pedesaan yang berlokasi di Desa Sampe Raya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Disana para relawan fokus pengajaran pada bidang pendidikan, sosial, kesehatan, seni dan lingkungan. Tuti melihat kegiatan ini sebagai tanggungjawab sosial sebagai anak muda untuk ikut terjun langsung membantu permasalahan nyata yang ada di masyarakat. (KRO/RD/JM/AP)