RADARINDO.co.id-Medan: Pemberitaan media ini pada edisi sebelumnya soal keluhan masyarakat akan banyaknya limbah tinja alias kotoran manusia yang mengalir di parit mereka. Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Rumah Tahanan (Rutan) Labuhan Deli, Asroel mengatakan kemungkinan adanya kebocoran pada sepsiteng mereka.
Baca juga : Kapolresta Deli Serdang Cek Gudang Logistik KPU
“Saya tidak membantah apa yang abang bilang, mungkin aja ada kebocoran”, ujar Asroel ketika dikonfirmasi via HP, Selasa (7/11/2023).
Lalu dikatakannya bahwa pihak Rutan setiap hari melakukan pengorekan terhadap seluruh parit yang ada di sekitar Rutan, “Kami setiap hari mengorek parit itu bang. Bahkan sampai ke depan Gang Asam. Dokumentasinya kita ada setiap hari. Kapan abang ada waktu biar kita cek sama-sama”, ujar Asroel.
“Yang dikorek itu tinja ya bang’, tanya media ini, Lalu Asroel membantah. “Abang jangan bilang tinja bang. Kalau tinja itu kotoran manusia warna kuning, tapi ini parit. Nah parit itu kan untuk umum. Bukan hanya dari Rutan yang mengalir kesitu tapi dari rumah warga sekitar pun kan ada yang mengalir kesitu. Tapi kalau seperti abang bilang tinja, ayo kita cek. Abang kan tau kkasifikasi tinja itu seperti apa kan”.
“Artinya abang membantah itu tinja. Sementara masyarakat mengatakan itu limbah tinja?” kejar media ini.
“Oh gitu. Ya udah ayo kita sama-sama gotong royong. Sama Kepling juga kita ada kerjasama gotong royong. Kita sering koq ada kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk gotong royong”, kilah Asroel.
Ditanya soal apakah ada mobil tinja yang didatangkan untuk menyedot tinja tersebut, Asroel mengatakan ada”.
Baca juga : Rekayasa Laporan Keuangan = Korupsi
“Kalau mobil tinja itu ada. Datang secara berkala setiap tiga bulan. Jadi itu disedot tiga bulan sekali karena kita keterbatasan dari segi anggaran”, tuturnya.
Asroel kemudian mengatakan bahwa jumlah warga binaan di Rutan Labuhan Deli saat ini berjumlah 1.586 orang, “Jumlah warga binaan per hari ini ada 1.586 orang”, ujar Asroel mengakhiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Lingkungan VII Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan yang tinggal di sekitar bangunan Rutan Labuhan Deli, selama puluhan tahun mengeluh dengan banyaknya kotoran manusia (tinja) yang berasal dari Rutan yang setiap pagi dan sore melintasi parit di depan rumah mereka. Warga selama ini telah berupaya menemui pihak Rutan bahkan ke DPRD Kota Medan, akan tetapi belum membuahkan hasil.
Menanggapi permasalahan tinja tersebut, salah seorang pengamat sosial yang tidak mau disebutkan namanya merasa prihatin dengan kondisi tersebut, “Mestinya pihak Rutan Labuhan Deli itu serius mengkelola limbah mereka, apalagi limbah kotoran manusia. Jangan lah warga sekitar yang menjadi korban setiap hari mencium aroma bau kotoran tinja. Kasihan warga”, sesalnya.
Pengamat bertubuh kekar berkulit hitam itu lalu tak sanggup membayangkan banyaknya jumlah tonase limbah tinja yang dihasilkan Rutan setiap harinya, “Kalau jumlah warga binaan di Rutan Labuhan Deli itu ada 1.586 orang, lalu setiap orang per hari satu kali buang kotoran seberat 2 ons aja, maka 2 ons dikali 1.586 sama dengan sekitar 317 Kg setiap hari. Lalu dikali 3 bulan (100 hari) berarti tonasenya sekitar 31.700 kg. Mobil tinja yang datang per tiga bulan itu berarti menyedot sebanyak 31 ton setiap datang”, ujarnya mengestimasi. (KRO/RD/Ganden)