RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Seorang pelajar SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, bernama Rindu Syahputra Sinaga meninggal, Kamis (26/9/2024).
Rindu meninggal sepekan usai dihukum lompat jongkok atau squat jump oleh gurunya. Peristiwa tersebut viral di media sosial yang menampilkan kolase foto jenazah korban.
Baca juga: Kasus Narkoba, Polisi Tangkap Artis Berinisial AA
“Rindu Syahputra Sinaga meninggal dunia pasca dihukum squat jump 100 kali oleh oknum guru honor agama SMP 1 STM Hilir dikarenakan tidak mengerjakan tugas sekolah,” demikian narasi unggahan itu mengutip cnnindonesia, Sabtu (28/9/2024).
Ibu korban, Yuliana Padang mengatakan, anaknya meninggal sepekan usai dihukum squat jump oleh gurunya. Menurutnya, anak kesayangannya tersebut dihukum, Kamis (19/9/2024) pekan lalu.
Usai dihukum dan pulang, korban mengeluhkan kakinya sakit. Esoknya, korban demam. “Hari Sabtu dia nggak sekolah lagi karena kesakitan,” kata Yuliana, Jum’at (27/9/2024) usai pemakaman.
Lantaran tak hanya mengalami demam saja, namun kaki korban saat itu juga bengkak, maka Yuliana membawanya ke klinik. Meski sudah dibawa ke klinik, kondisi Rindu tak kunjung membaik dan belum bisa sekolah.
Pada Selasa (24/9/2024), Yuliana mendatangi sekolah anaknya. Selain untuk meminta izin, ia juga memberitahukan kondisi anaknya pada pihak sekolah yang menurutnya semakin parah.
Yuliana lantas membawa anaknya kembali ke klinik terdekat, namun pihak klinik merujuk korban ke RSU Sembiring Deli Tua, Rabu (25/9/2024). Dua hari setelahnya, Kamis (26/9/2024) pagi, Rindu dinyatakan meninggal dunia.
Yuliana mengatakan anaknya mengaku dihukum squat jump 100 kali karena tidak dapat menghapal materi yang diberikan. Yuliana juga menyebut sang anak sempat meminta agar guru agama yang menghukumnya dipenjara agar tidak terjadi hal yang serupa terhadap siswa lain. Namun, kata Yuliana, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut dari pihak sekolah terkait kematian anaknya tersebut.
Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Wanita Ini Ngaku Melahirkan Tanpa Hamil
Yuliana juga mengaku sudah ke kantor polisi untuk membuat laporan terkait kematian anaknya. Namun pihak kepolisian menurutnya meminta autopsi dulu. Ia mengaku keberatan dan tak tega jika jasad anaknya harus diautopsi. Ia kemudian urung membuat laporan tersebut.
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Rizki Akbar mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut. Namun menurut Rizki, belum ada laporan dari pihak keluarga atas kejadian tersebut. (KRO/RD/CNN)