RADARINDO.co.id-Psp: Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) kembali menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertempat di Ruang Seminar UMTS di Jl. Sutan Muhammad Arif, Padangsidimpuan. Jum’at (08/10/2021).
Baca juga : Siswa Siswi SMPN 1 Siak Hulu Kampar Suntik Vaksin Tahap Satu
Didampingi Rektor, Dra. Hj. Muhsana Pasaribu, MA. Wakil Walikota Padangsidimpuan, Ir. H. Arwin Siregar, MM bersama Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu melepas 717 mahasiswa.
Para dari seluruh Fakultas untuk mengikuti KKN 2021 yang dimulai pada Senin mendatang, 11 Oktober 2021 sampai dengan 15 Januari 2022.
Dalam arahannya, Wakil Walikota Ir. H. Arwin Siregar MM mengapresiasi pelaksanaan KKN UMTS tahun 2021 yang selama ini telah banyak membantu dan mengabdikan diri kepada masyarakat.
“Apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan KKN tahun 2021 ini, semoga akan banyak terlahir program-program bermanfaat bagi masyarakat, yang bisa membantu dan menjadi solusi bagi masyarakat,” ucap Wakil Walikota Padangsidimpuan.
Bupati Kabupaten Tapanuli selatan, Dolly Putra Parlindungan Pasaribu dalam sambutannya mengatakan agar pelaksanaan KKN ini menjadi momentum untuk mengaplikasikan pengetahuan kepada masyarakat.
KKN ini hanya sekali selama kuliah, jadi manfaatkan momen ini untuk mangaplikasikan dan diterapkan secara langsung ditengah-tengah masyarakat.
“Bila seorang yang teoritikal kemudian mampu menerapkannya, menurut saya itulah orang yang berhasil. Berbaurlah dan jadi solusi bagi masyarakat”, ucap Bupati.
Baca juga : Bupati Samosir Rapat Koordinasi dengan Pimpinan PLN UP3 Bukit Barisan
Rektor UMTS, Dra. Hj. Muhsana Pasaribu dalam arahannya mengatakan, bahwa pelaksanaan KKN tahun 2021 ini sudah merujuk kepada kurikulum “Merdeka belajar, Kampus merdeka” dimana program pembelajaran yang memfasilitasi mahasiswa untuk memperkuat kompetensi.
Ia juga menekankan perlunya tetap beradaptasi dan tetap menjaga Protokol Kesehatan, dalam melaksanakan kegiatan KKN secara adaptif dan kreatif
“Pelaksanaan KKN ini sudah merujuk kepada Kurikulum Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dimana para peserta sudah diberikan pembekalan dan juga peserta wajib memenuhi 20 SKS”, ucap rektor. (KRO/RD/HGC-Thoms)