Wisata Religi Komunitas PJ Family, Kunjungi Makam Papan Tinggi Barus

38

RADARINDO.co.id – Barus : Barus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara. Sejak zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka, Barus menjadi tempat persinggahan para saudagar dari jazirah Arab dan Maroko pada Abad 1 – 17.

Barus menjadi sebuah tempat peradaban yang sudah berhubungan dengan dunia luar, keberadaannya bahkan dihubungkan dengan salah satu bahan pengawet Mummi raja-raja Mesir Kuno dari Kayu Kamper (Cinnamomum Champora). Sebuah kayu yang menghasilkan cairan getah yang selanjutnya di ekstrak menjadi Kapur Barus.

Baca juga: PT Bank Sumut Tak Ambil Tindakan Atas Wanprestasi Debitur PT RBA (6)

Lewat interaksi dengan para pedagang, berkembanglah untuk pertama kalinya Agama Islam di Nusantara yang pada perkembangan selanjutnya Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Barus sebagai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara pada 24 Maret 2017 dengan ditandai dibangunnya sebuah Monumen.

Dalam moment cuti bersama Idul Fitri 1446 H/2025 M, Kecamatan Barus menjadi tujuan wisata religi Komunitas PJ Family, Sabtu (05/4/2025) untuk berziarah ke Makam Papan Tinggi, seorang penyebar Agama Islam bernama Syekh Mahmud Bin Abdurrahman Bin Muadz Bin Jabal, satu dari ratusan makam yang berada di Kecamatan Barus.

Makam Papan Tinggi terletak di atas bukit dengan ketinggian sekitar 200 MDPL. Untuk sampai ke puncak bukit, peziarah harus melewati 700 anak tangga. Namun sayang, di kanan kiri anak tangga menuju makam, banyak berserakan sampah botol minuman ringan dan plastik.

“Tujuan ziarah ini semata untuk mengingat mati bagi kita yang masih hidup di dunia agar mempersiapkan bekal menuju alam akhirat sekaligus melihat situs awal mula Islam sampai kepada diri kita. Kedepannya kami dari PJ Family akan berkunjung juga ke makam-makam yang lain seperti Makam Syekh Burhanudin di Ulakan – Padang Pariaman, ziarah ke Basilam – Langkat, Makam Wali Songo di Pulau Jawa dan semoga Allah SWT memanggil kita untuk ziarah ke Makam Rasulullah di Madinah,” ungkap Ketua Komunitas PJ Family, Dipa Samudra.

Bermanfaat bagi orang banyak

Keberadaan situs Makam Kuno Papan Tinggi, Komplek Makam Mahligai dan Makam Syekh Machdum di Kecamatan Barus tentu saja membawa berkah bagi masyarakat sekitarnya. Membuka warung makanan dan makanan, lahan parkir, aneka minuman ringan, souvenir dan lain sebaginya.

Rizki Simatupang (34) bersama beberapa pedagang lain mencoba mengais rezeki dengan berjualan es tebu. “Saya berjualan di sini sejak tahun 2021, lahir dan besar di Desa Penanggahan” ujar ayah dari 2 orang anak ini.

Baca juga: Eks Wakil Walikota Palembang dan Suami Jadi Tersangka Korupsi Dana PMI

Saat ditanya terkait omzet yang diraihnya, cukup menggiurkan. Rizki mampu meraih penghasilan hingga Rp800 ribu pada hari-hari besar. “Kalau hari raya dan libur panjang, banyak peziarah yang datang. Alhamdulillah omzetnya berkisar Rp800 ribu. Namun saat sepi, saya kerja bangunan,” terangnya.

Sebelum peziarah menaiki tangga pertama dipelataran yang teduh dan rindang terlihat banyak pedagang yang berjualan es campur, es kelapa muda, es cream dan bakso bakar.

Semoga Barus semakin ramai dikunjungi oleh peziarah dan pihak pemerintah setempat lebih perhatian dalam menata lokasi makam dengan sarana dan prasarana yang lebih baik dan memadai. (KRO/RD/BS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini