RADARINDO.co.id – Jakarta : Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) “turun gunung” menggelar aksi demo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/4/2023). Dalam aksi tolak #KPKDikorupsi itu, mereka meneriakkan ‘copot Firli’.
Baca juga : Polisi Diminta Tindak Penimbun Solar di Labusel
Dilansir dari detikcom, para mantan pimpinan KPK dan Koalisi Masyarakat Sipil nampak memenuhi depan Gedung KPK. Terlihat hadir mantan Ketua KPK, Abraham Samad, juga mantan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, serta Denny Indrayana, dan Koalisi Masyarakat Sipil.
Para mantan pimpinan KPK itu membawa spanduk bertuliskan ‘Masa Depan Pemberantasan Korupsi Lebih Penting Daripada Masa Depan Firli’ ‘Copot Pimpinan KPK Pelanggar Etik,’ Dugaan Perkara Bocor Firli Harus Dicopot’.
Bahkan, diantara mereka, ada yang membawa topeng wajah Ketua KPK, Firli Bahuri dan disematkan tulisan di dada’ Pelanggar Etik’. Selain menggelar orasi di depan Gedung KPK, para mantan pimpinan lembaga antirasuah itu juga akan melapor ke Dewas KPK.
Saat ini, ada beberapa laporan yang diadukan kepada Dewas KPK terhadap Firli Bahuri. Selain soal dokumen bocor, ada laporan terkait Brigjen Endar Priantoro yang dicopot sebagai Direktur Penyelidikan KPK.
Ketua KPK, Firli Bahuri telah buka suara mengenai laporan dugaan dokumen bocor. Firli menegaskan dirinya komitmen pemberantasan korupsi. “Komitmen saya hanya satu, bersihkan negeri ini dari korupsi. Tangkap dan tahan tersangka, siapa pun dia dan bawa ke pengadilan,” katanya, Kamis (06/4/2023) lalu.
Baca juga : Warga Jember Geger, Mayat Pria Ditemukan Tergantung di Kebun Sengon
Firli menegaskan, KPK di bawah pimpinannya bekerja secara profesional dan tanpa pandang bulu. Dia pun akan bekerja optimal untuk Indonesia. “KPK bekerja secara profesional dan tanpa pandang bulu. Saya akan tuntaskan pekerjaan pemberantasan korupsi sampai Indonesia bebas dari korupsi,” katanya.
Sementara itu, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya menyerahkan kasus dugaan kebocoran dokumen ini ke Dewas KPK. Ali menyebut Dewas KPK akan bekerja independen tanpa dipengaruhi pihak mana pun. (KRO/RD/DTK)