Fery Napitupulu Minta Presiden Segera Selesaikan Masalah Lahan yang Terkena Proyek Tol Kuala Tanjung – Indrapura

132

RADARINDO.co.id – Medan : Proyek Strategis Nasional (PSN), diantaranya pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Indrapura Sumatera Utara yang dalam waktu dekat akan digunakan (diresmikan), hingga saat ini masih menyisakan berbagai permasalahan dalam pembebasan lahan tanah warga sekitar.

Baca juga : 4 Tahun Kepemimpinan Erick Thohir di BUMN, PTPN XI Catat Kinerja Positif

Puluhan masyarakat sekitar ruas jalan tol Kuala Tanjung Indrapura masih terus berjuang untuk mendapatkan hak ganti untung dan bukan ganti rugi yang sepatutnya, namun perjuangan warga yang sudah mengadu ke banyak instansi pemerintah, termasuk melalui surat ke Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam Mahfud MD dan berkunjung langsung ke Kantor Staf Presiden (KSP) pimpinan Jenderal TNI Moeldoko masih belum mendapat respon yang positif atau bisa disebutkan tidak direspon dengan baik.

“Pak Jokowi tolong kami rakyatmu yang sampai hari ini belum mendapatkan pergantian yang layak dan kami juga merasakan intimidasi-intimidasi, seakan-akan menolak pembangunan yang dilakukan pemerintah seperti proyek Strategis Nasional Jalan Tol Kuala Tanjung Indrapura Sumatera Utara,” ungkap Fery Napitupulu di Jakarta, Rabu (18/10/2023) sebelum melakukan aksi tutup mulut dan tidak makan/minum.

Ditambahkannya lagi bahwa pihaknya diberitahu oleh oknum-oknum panitia proyek tersebut supaya menerima ganti rugi lahan tanah yang sudah dititipkan di Pengadilan Negeri Kisaran dan belakangan diketahui dana ganti rugi yang akan diterima tersebut tidak sesuai dengan harga tanah yang seharusnya.

Baca juga : PTPN VI Pelatihan dan Pengembangan Skill Calon Karpim

“Saya pribadi sampai hari ini tidak mau menerima dana yang konon sudah dititipkan di pengadilan tersebut. Alasannya, selain harga nilai per meternya tidak sesuai dengan harga yang seharusnya,”bkata Fery Napitupulu.

Diungkapkannya bahwa sertifikat lahan tanahnya yang terkena proyek jalan tol Kuala Tanjung Indrapura Sumatera Utara tersebut sebelum adanya program PSN, sudah dalam agunan kredit di bank pemerintah dengan nilai atau harga per meternya jauh lebih besar daripada nilai ganti rugi yang akan diterima akibat program PSN tersebut.

“Pak Jokowi, masa pemerintahan yang Bapak pimpin hanya tinggal hitungan bulan lagi, sangat dimohonkan agar jangan sampai timbul kesan di hati kami rakyatmu bahwa Bapak meninggalkan luka yang sangat dalam bagi kami akibat pembangunan PSN yang konon Bapak gagas,” ucap Fery Napitupulu yang saat ini sudah berada di Jakarta dan sedang melakukan aksi tutup mulut, tidak makan dan minum di depan Istana Presiden Jalan Merdeka Utara Jakarta. (KRO/RD)