Ketua Umum PB Joko Tingkir Indonesia Sesalkan Kenaikan BBM Dapat Memperburuk Keadaan

74

RADARINDO.co.id – Medan : Pria bernama lengkap Sukirmanto, SH salah satu sosok dan tokoh masyarakat Jawa, sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Joko Tingkir Indonesia (PBJTI) memberi reaksi keras terhadap kenaikan BBM di tanah air.

Baca Juga : Ketum PB Joko Tingkir Indonesia Bagikan Sembako Peringati Hari Aksara Internasional

Pria purnawirawan TNI ini menilai kebijakan pemerintah menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat memberatkan rakyat Indonesia.

“Kenaikan BBM dapat memperburuk keadaan. Harga BBM naik maka dengan sendirinya akan memicuh kenaikan harga kebutuhan sehari-hari. Sedangkan masa pandemi tahun sebelumnya membuat daya kemampuan beli rakyat memprihatinkan,” ujarnya dengan tegas.

Sebagai Ketua Umum PBJTI yang memiliki pengurus dan Kader simpatisan terbesar di Sumatera Utara dan diluar Pulau Jawa, Sukirmanto SH, meminta pemerintah dan DPR RI segera membatalkan kenaikan BBM.

Tidak tertutup kemungkinan, ujarnya lagi didampingi Sekjen PBJTI, wakil Ketua, Bendahara, Sekretaris dan pengurus lainnya saat breifing di salah satu Cafe di Medan, Rabu (07/09/2022) sore.

“Semestinya pemerintah bersama DPR RI duduk bersama mencari solusi fan opsi lainya. Kenaikan harga BBM sangat berdampak terhadap perekonomian rakyat dan sangat membebani keuangan rakyat,” tuturnya.

Coba anda bayangkan, ungkap Sukirmanto lagi. Sekarang ongkos bus naik harga bahan kebutuhan harian ikut naik biaya anak sekolah otomatis naik sedangkan gaji tidak naik.

Kita prihatin melihat keadaan sekarang ini. Para pegawai yang mendapat gaji bulanan saja mengeluh apa lagi yang wiraswasta, para petani dan para pengangguran, tandasnya pada wartawan.

Baca Juga : Takut Ditangkap, Penjahat Narkoba Lompat Ke Sungai Hingga Tewas

Sementara pemerintah Malaysia, ujarnya memberi perbandingan. Mereka menurunkan harga BBMnya kita juga heran bagaimana tata cara mengelola Pertamina selaku perusahaan BUMN bidang perminyakan di NKRI ini.

Anehnya lagi, di medsos sudah viral berita Pertamina tertindikasi mengalami kerugian hmencapai Rp 11 triliunan. Rasanya, sangat sulit menerima kabar kerugian Pertamina Rp 11 triliunan. Tidak masuk akal sama sekali. (KRO/RD/TIM)