Motor Milik Guru Honorer Dibakar Murid, Diduga Gegara Tersinggung

29

RADARINDO.co.id – Sumenep : Sepedamotor milik guru honorer di Sumenep, bernama Ahmad Nurdin (50), dibakar muridnya berinisial A (19), Senin (13/1/2025) lalu di Dusun Bugis Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep.

Tak hanya motornya yang dibakar, guru honorer yang mengajar sejak tahun 1990 itu juga mengaku sempat diancam menggunakan parang oleh pelaku. “Kejadiannya itu sepulang saya dari sekolah. Sekitar pukul 14.00 WIB,” ujarnya, mengutip tribunmedan, Rabu (15/1/2025).

Baca juga: Motif Tewasnya Gadis Cantik Tanpa Busana Ditangan Oknum TNI AL Terungkap

Menurutnya, saat pulang dari mengajar, pelaku tiba-tiba menghadangnya. “Saat itu kata pelaku tersinggung dengan pernyataan saya saat menjadi pembina upacara di sekolah,” tuturnya.

Korban mengaku tidak mengetahui dari mana pelaku mendengar pernyataan korban saat menjadi pembina upacara di sekolah. Sebab lanjutnya, korban tidak menyingung siapapun dan tidak menyebut nama siapapun saat memberikan nasehat dalam upacara. “Sambutan saya saat upacara adalah global, kepada semua siswa dan tidak menyebutkan siapapun,” ucapnya.

Sebagai guru, dirinya juga berharap jangan sampai para siswa berani kepada orangtua, apalagi bahkan mengancam untuk membunuhnya. Sebab ilmunya tidak akan berkah ketika sudah ditengah-tengah masyarakat. “Saya tidak spesifik menyebut siapapun,” tegasnya.

Namun, pelaku beranggapan bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada dirinya. “Setelah mencegat saya, pelaku bertanya dengan nada tinggi dan bahkan marah-marah,” tukasnya.

Tidak lama kemudian, pelaku mengeluarkan sebilah parang dan dihunuskan kepada guru Fisika dan Biologi ini. Senjata tajam itu sempat ditempelkan ke kepala dan pipi korban. “Kedua pipi saya sempat diiris dengan pedangnya, untung tidak luka,” katanya.

Korban melihat pelaku tampak emosi tidak terkendali dan korban turun menjauh dari motornya sekitar 15 meter. Dari kejauhan, pelaku terlihat berkali-kali menebas motor korban dengan pedangnya.

Baca juga: Ngaku Jadi Korban Pelecehan, Sejumlah Mama Muda Datangi Kantor Polisi

Warga dan sejumlah siswa di tempat korban mengajar, sempat berada di lokasi kejadian. Namun mereka tidak bisa berbuat apapun. “Setelah itu saya menuju ke rumah kepala desa. Tapi kades tidak ada, katanya sedang berobat. Saya hanya ditemui tukang masaknya (kades),” katanya.

Karena tidak bertemu dengan kepala desa, korban berinisiatif untuk pulang dan menenangkan diri. Beberapa saat setelah tiba di rumah, korban mendapatkan informasi bahwa motornya sudah hangus terbakar. (KRO/RD/Trb)