RADARINDO.co.id-Belawan: Nelayan pulang melaut dari wilayah Barat Lampu Mercusuar menuju Pelabuhan Belawan, diperjalanan melanggar patok Pimpong yang sudah patah diduga puluhan tahun namun tak kunjung di perbaiki.
Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (7/10/2022), sekira pukul 5.30 Wib. Sehingga banyak menelan korban Kapal – Kapal Nelayan yang melintas di lokasi tersebut.
Baca juga : Pelantikan PAC IPK Medan Labuhan 2022-2027 Sukses di Laksanakan
Kapal nelayan yang berawakan tiga orang ialah tekong atas Nama Eri (43),anggota Anto (55), dan Amin (45). Ketiga Awak kapal Nelayan itu warga kampung kurnia, kelurahan Belawan Bahari, kecamatan Medan Belawan.
Tidak ada korban jiwa, akan tetapi kerugian materi cukup besar bagi nelayan tersebut diperkirakan mencapai Rp10.000.000.
Saat RADARINDO.co.id menemui Tekong kapal Nelayan Eri, mengatakan “Kami menangkap udang di wilayah Barat Lampu Mercusuar dan pulang menuju Pelabuhan Belawan.
“Ditengah perjalanan Kapal yang saya bawa diduga terlanggar Patok Pimpong yang sudah patah puluhan tahun itu, tidak kelihatan karna tenggelam air laut yang sudah pasang Bang”, jelas Eri.
“Setelah terlanggar Patok yang sudah patah Kapal kami pun tenggelam, semua yang ada di dalam Kapal berhanyutan, selang waktu hampir 1 jam Kapal kawan kami melintas dan menghampiri, barulah kami mendapatkan pertolongan pulang sampai tangkahan Bang, dan kerugian kami diperkirakan mencapai Rp10.000.000”, kata Eri tekong kapal nelayan.
Terpisah, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Kota Medan Heri Susandi mengatakan, sangat prihatin kepada Nelayan kita yang terkena musibah.
Karamnya Kapal Nelayan kita diduga karena terlanggar Patok Pimpong yang sudah patah, sepengetahuan kami Patok – Patok tersebut sudah puluhan tahun patah.
“Kami selaku Pimpinan Cabang Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Kota Medan, akan memperjuangkan nasib Nelayan tersebut dan mencari solusinya ke Instansi terkait”, jelasnya.
Baca juga : Proyek Pengendalian Banjir ROB Belawan Telah Dimulai
“Bahkan kami sudah dua kali melayangkan Surat Audensi ke Kantor Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Distrik Navigasi Kelas I Belawan Jl. Suar No.2 Belawan”, ucap Sandi.
Hingga sampai hari ini (8/10/2022) belum juga ada balasan surat dari pihak Navigasi dan kami dalam waktu dekat ini akan masukan surat yang ke-3 kalinya untuk mempertanyakan status rambu – rambu lalu lintas Laut yang sudah patah di makan usia itu.
“Apakah tidak ada lagi Anggaran untuk perbaikannya atau diduga ada pembiaran”, ucap Ketua PC SNNU Kota Medan. (KRO/RD/Jumadi)