RADARINDO.co.id-Asahan: Pembangunan jalan rabat beton yang ada di Dusun IV (Sibayak) Desa Mekarsari Kecamatan Pulau Rakyat Asahan dikerjakan diduga asal jadi.
Sejumlah warga mempertanyakan kegiatan bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2021. Hal sempat menjadi bahan perhatian masyarakat setempat.
Baca juga : Panitia Pembangunan Masjid Nurul Yaqin Prapat Janji Ucapkan Terima Kasih Ke PTPN III
Sejumlah masyarakat Sibayak yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pekerjaan jalan rabat beton yang telah selesai dikerjakan tidak sesuai harapan warga dan terkesan asal jadi.
“Bukannya kami tidak senang adanya pembangunan jalan tersebut. Namun kami warga Dusun IV Sibayak sangat kecewa karena kami lihat pekerjaan tersebut terkesan asal jadi tampak miring kanan dan kiri jalan dan juga tampak bergelombang dan sebagian ujung Jalan tampak sudah pecah”, ujar warga berinisial MW.
Hal yang sama juga dikatakan KR warga Dusun IV sibayak merasa kecewa dengan pembangunan jalan rabat beton yang ada disusunnya terkesan amburadul dan asal jadi serta kualitasnya bangunan sangat sangat diragukan.
Ketika di singgung nilai anggaran dan volume kontrak bangunan Jalan rabat beton mengatakan tidak tahu kemungkinan pulang proyek sudah dicabut atau tidak ada sama sekali terpasang.
Informasi yang dihimpun pembangunan jalan rabat beton yang menghubungkan pemukiman penduduk dan sanggar Pramuka dikerjakan oleh Kus warga setempat.
Sementara kepala dusun selaku perpanjangan tangan Kepala Desa Mekarsari saat dikonfirmasi mengatakan tidak mempersalahkan terkait kualitas sarana fisik tersebut.
Secara terpisah Kus yang disebut selaku pelaksana pekerjaan rabat beton tersebut saat ditemui wartawan membenarkan bahwa dirinya yang melaksanakan pekerjaan bangunan rabat beton.
Jalan rabat beton setelah dikerjakan kondisinya miring dan bergelombang itu karena permukaan tanahnya tidak rata dan banyak batu-batu besar sehingga tidak bisa diratakan.
“Secara manual awal dikerjakan karena kondisi permukaan tanah memang miring dan bergelombang karena banyaknya bebatuan besar yang sulit diratakan kalau tidak dengan alat berat,” ujarnya kepada KORAN RADAR GROUP, Senin (22 /11/2021).
Baca juga : Ribuan Rumah di TT Terendam Banjir, Begini Pelayanan Pemko
Pembangunan jalan rabat beton dikuatirkan semakin melebar akibat tidak adanya drainase atau pembuangan air sehingga saat turun hujan air akan menggenangi badan jalan dan jalan akan mudah rusak.
Kepala Desa Mekarsari Eka Wahyudi SH yang Coba dikonfirmasi KORAN RADAR, Senin (22/11) melalui WhatsApp tidak ada jawaban dari Kades meskipun tanda contreng WhatsApp sudah membiru terkesan sudah terbaca.
Setelah di coba untuk kembali menanyakan tentang hal tersebut kembali melalui WatshApp telah diblokir.(KRO/RD/Firman Tambunan)