RADARINDO.co.id-Medan: Pembatas jalan di Suka Ramai Kota Medan dengan kondisi mengangangah masih menjadi ancaman serius bagi pengguna jalan.
Dikabarkan beberapa orang sudah menjadi korban masuk terperosok ke dalam pembatas jalan mengalami luka serius.
Baca juga : Gubsu Berangkatkan Kafilah Sumut ke MTQN XXIX Banjarmasin
Pasalnya, ketika hujan lebat air rata dengan jalan sulit diketahui penggunakan jalan karena tidak ada tanda pemberitahuan atau alat penunjuk sedang perbaikan.
Akhirnya terperosok kedalam parit pembatas jalan kedalam 1 meter lebih. Kebanyakan mereka yang menjadi korban adalah para pengendara sepeda motor. Mobil roda empat dan becak.
Sejumlah warga menyesalkan Pemko Medan yang dinilai kurang menaruh kepedulian terhadap ancaman bahaya dan keselamatan jiwa pengguna jalan.
Pihak pengelola anggaran dan pelaksana proyek terkesan melakukan pembiaran selama berbulan-bulan, tanpa ada tanda pemberitahuan.
“Sudah beberapa orang masuk ke dalam parit pembatas jalan ini. Semua yang masuk pasti cidera serius,” ujar seorang pedagang Pajak Suka Ramai Medan, mengaku bernama Benget Simanjuntak kepada RADARINDO.co.id Minggu (09/10/2022) siang.
Anehnya, ujar pria yang setiap hari berjualan kebutuhan sembako di Jln AR Hakim dh Jln Bhakti. Ia menyesalkan sikap Pemko Medan yang tidak peduli terhadap keselamatan nyawa pengguna jalan.
“Saya tidak tahu dinas mana yang harus bertanggungjawab pekerjaan itu. Mestinya badan jalan yang menganggah itu agar ditutup agar tidak membahayakan nyawa penggunakan,” katanya.
Baca juga : Gus Muhaimin Hadiri Upacara Adat Siraman Gong Kyai Pradah
“Proyek ratusan juta tersebut amburadul dan secara sembarang melakukan pembiaran padahal itu membahayakan nyawa manusia”, tegasnya lagi.
Proyek pekerjaan pembuatan pembatas jalan yang menganggah sebaiknya diadit guna mengetahui realisasi anggaran.
“Kami menduga proyek tersebut diduga mangkrak dan terkesan asal jadi sehingga perlu diusut berdasarkan spesifikasi proyek,” ungkap sumber.
Warga berharap Walikota Medan, Boby Nasution segera mengambil tindakan tegas, sebelum proyek tersebut menelan korban”, ungkap sumber mengakhiri.
(KRO/RD/ GIARTO)