RADARINDO.co.id – Jakarta : Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange kembali menguat di sesi awal perdagangan menjelang akhir pekan, Jum’at (24/2/2023) seiring dengan menguatnya harga minyak saingannya.
Melansir cnbc, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat 0,47% ke MYR 4.255/ton pada pukul 09:20 WIB. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 November 2023 atau hampir tiga bulan terakhir.
Baca Juga : KPAD Labusel Silaturahmi dengan Wartawan
Penguatan ini melanjutkan reli sejak perdagangan Rabu pekan ini. Pada perdagangan Kamis (23/2/2023) harga CPO juga ditutup menguat 2,15% ke posisi MYR 4.235 per ton.
Dalam sepekan, harga CPO melesat 8,46% secara point-to-point/ptp. Sementara, dalam sebulan sudah melesat 11,53% dan naik 1,94% secara tahunan.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Septian Hario Seto mengatakan, Pemerintah Indonesia akan menggugat Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO).
Dia menyebut, dua gugatan kepada Uni Eropa akan segera dilayangkan ke WTO. “Di Sawit, juga kita masukkan ada dua gugatan baru (ke WTO),” ungkapnya dalam acara Energy & Mining Outlook 2023.
Namun sayangnya, Seto enggan menjelaskan lebih lanjut alasan gugatan ke pihak Uni Eropa tersebut. “Ada lah, yang jelas akan kita masukkan dua gugatan segera,” ucapnya.
Baca Juga : Oknum Anggota Polisi Ditangkap Pakai Narkoba
Kenaikan harga CPO juga terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak saingannya. Minyak nabati dari Argentina produksinya di khawatirkan bakal menyusut pasca dilanda kekeringan. Bukan tanpa alasan, Argentina merupakan produsen utama minyak nabati dunia.
Dari saingannya yang lain yakni harga minyak dunia kini melonjak 2%di tengah ekspektasi pemotongan besar produksi minyak Rusia bulan depan. (KRO/RD/CNBC)