Pemimpin Bermental “Penjajah” Identik Korup Pembohong Tapi Tak Tahu Malu

55

RADARINDO.co.id-Medan: Anda mulai saat ini harus menjadi makhluk yang cerdas dan berakal. Hati- hati memilih pemimpin, jika tidak mau “mencicipi” kesalahan terbesar dalam sejarah hidupmu.

Kondisi buruk seburuk-buruk menjadi manusia bisa menjadi “kotoran” bumi bahkan terlambat menyesali.

Baca juga : Board of Regional Management PTPN I Regional 4 Kunker ke Kebun Tembakau dan HGU Tebu

Sebagai mahluk sosial yang memiliki derajat paling tinggi, maka menggunakan akal sehat dapat menyelamatkan dunia beserta isinya. Celakanya, masih ada komunitas yang sulit mendeteksi sosok pemimpin bermental “penjajah”.

Padahal identik kejahatan korup dengan kebiasaan menghalalkan berbagai cara tanpa memikirkan nasib orang lain. Pembohong dan kebohongan namun tidak tahu malu adalah strategi ganda untuk menutupi kesalahan dan kebodohan. Tanpa memiliki belas kasih terhadap penderitaan rakyat yang pernah dijajah bangsa asing selama ratusan tahun. Akan kah menjadi korban penjajahan bangsa sendiri?.

Anehnya, ketika pemimpin itu melakukan pembohongan dan sukses menghipnotis pendukungnya kemudian dielu-elukan layaknya seorang pahlawan. Padahal jutaan manusia sudah menjadi korban pemimpin yang zalim. Maka lahirlah kelicikan demi kelicikan dipertas politik. Mereka pun terus dan terus membangun percitraan dan membungkam siapa saja yang mencoba mengkritik dan menghalangi visi dan misi yang berkedok untuk keadilan tersebut.

Era digitalisasi sekarang ini, justru menjadi sarana paling ampu merekayasa dan pencitraan bersama kelompoknya. Mereka menyebarluaskan berita dan informasi bohong menjadi berita fakta. Kelompok penyebaran fitnah atau bazer bayaran pun berada dimana -mana. Mulai dari desa terpencil sampai kota besar dengan berbagai lapisan komponen organisasi.

Tidak cukup sampai disitu, fitnah dan kriminalisasi pun mereka lakukan dengan berkedok keadilan yang dilakukan oknum-oknum tertentu. Tidak segan -segera memenjarakan lawan politik nya bahkan menghabisi.

Apakah ini yang namanya proses demokrasi yang ambisi, korupsi tapi tidak malu diri. Tidak sedikit orang terpedaya dan terhipnotis para pendukung berat para kelompok pemimpin zalim karena iming-iming dan ada juga tekanan sampai intervensi agar menjadi simpatisan setia sampai akhir.

Baca juga : Tujuh Klinik Pratama Nusalima Medika Kantongi Sertifikat Kementerian Kesehatan

Semua komplotan itu menduduki posisi strategis mulai kalangan politik, praktisi hukum bahkan ekonomi. Layaknya mereka mengubah pemimpin negeri jadi seperti mengurus perseroan. Undang undang mereka atur sedemikian rupa sesuai permintaan komplotan mereka demi mempertahankan kekuasaan. Mereka para pemimpin zalim lupa, bahwa masih ada Allah SWT Tuhan yang maha esa sang pemilik langit dan bumi beserta isinya yang suatu saat bisa membolak- balikan hati manusia. Karena suatu saat pula Sang Maha Besar bisa membiasakan mereka dari muka bumi dengan kematian. Percaya atau tidak, kezaliman itu hanya sesaat dan pasti akan runtuh seruntuh runtuhnya. Musibah besar akan menimpa pemimpin zalim yang konon pembohong tapi tidak tahu malu di dunia dan akhirat.

Tapi sampai kapan gaessss rakyat sudah tertindas, menikmati keadilan? Rakyat sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, perusahaan plat merah dijadikan alat untuk memperkaya diri. Mereka gotong royong “membobol” uang perusahaan dengan membuat rekayasa laporan keuangan. Setiap tahun triliunan rupiah setiap perusahaan mereka “gerogoti”. Mereka pun lupa pernah disumpah dibawah kitab suci sebelum dilantik.

Percaya atau tidak Keadilan itu akan tiba. Campur tangan Allah SWT Tuhan pasti akan datang, mereka pasti menyesali ketika pembalasan itu tiba. Semoga… (KRO/RD/TIM)