RADARINDO.co.id – Jakarta : Tahun 2005, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan setiap tanggal 21 April sebagai Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia (World Creativity and Innovation Day (WCID). Melalui WCID, diharapkan peran inovasi dan kreativitas dapat meningkatkan pembangunan umat manusia.
Baca juga : Proyek “Lampu Pocong” Gagal, Kadis Ketapang Dicopot
Saat ini, inovasi dan kreativitas menjadi semakin penting menuju tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) 2030.
WCID 2023 tahun ini yang mengambil tema “Step Out and Innovate”, mendorong agar semua keluar dari zona nyaman untuk berkreasi dan berinovasi. Dalam rangkaian WCID 2023, Asosiasi Daya Riset dan Inovasi Nasional (DRIN) bekerjasama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), didukung Center for Technology and Innovation Studies (CTIS) akan menggelar Seminar Nasional Hari Kreativitas dan Inovasi Sedunia 2023.
Peringatan WCID 2023 akan diselenggarakan bersamaan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023, di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Menurut Ketua DRIN, Bambang Setiadi, selain mengundang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Ketua AIPI serta Perwakilan PBB di Jakarta, seminar WCID 2023 juga akan menampilan para inovator Bangsa Indonesia yang karya-karyanya telah mendunia.
Mereka adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang inovasi rumusan matematikanya unggul dipakai di industri migas. Kemudian, Muhammad Nurhuda, seorang penemu kompor ramah lingkungan. Professor Adi Utarini, pengembang teknologi Wolbachia untuk pemberantasan penyakit demam berdarah. Ia penerima penghargaan Majalah NATURE 10 (2020) dan Majalah TIME 100 (2021).
Baca juga : Kantor Imigrasi Belawan Tandatangani Kerjasama dengan Kejari
Professor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo yang berkarir di Jepang sebagai penemu Teknologi Radar 3-Dimensi. Professor Mulyowidodo Kartidjo sebagai ahli robotika dan mekatronika untuk industri otomatisasi kendaraan tanpa awak.
Fajar Sidik Abdullah Kelana, salah satu dari 20 insinyur muda terbaik sedunia dan memperoleh penghargaan James Dyson Award dari Swedia. Professor Irwandi Yaswir penerima King Faisal International Prize dari Saudi Arabia, dan pada tahun 2022 lalu hadir bersama para penerima Hadiah Nobel dalam Hegra Conference of Nobel Laurates and Friends 2022. (KRO/RD/W/Lina)