RADARINDO.co.id – Sultra : Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mendalami kasus proyek gerbang Wisata Toronipa yang menghabiskan anggaran hingga Rp32 miliar. Pendalaman dilakukan dengan mengumpulkan bukti dan mengambil keterangan sejumlah pihak terkait.
Dimana, proyek gerbang Wisata Toronipa yang menghabiskan anggaran cukup fantastis itu, diketahui hanya terbuat dari papan, sehingga mudah mengalami kerusakan.
Baca juga: Keberatan Berkas Pasangan Rizal-Darno Diterima, Puluhan Warga “Serbu” Kantor KPU Labura
Penyidik juga sudah menjadwalkan untuk memanggil beberapa pihak, termasuk pejabat terkait proyek pembangunan gerbang wisata tersebut pada pekan ini. “Iya sudah mulai penyelidikan terkait gapura wisata pekan ini,” kata Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, Rabu (18/9/2024) seperti dikutip dari cnnindonesia.
Diungkapkan Iis, penyelidikan dilakukan untuk menyikapi viralnya tentang kondisi gerbang Wisata Toronipa yang mengalami kerusakan di media sosial. “Kita sudah mulai penyelidikan, tentunya mengawali penyelidikan ini penyidik mengumpulkan dokumen-dokumen terkait gapura tersebut,” katanya.
Tak hanya mengumpulkan bukti-bukti, penyidik juga sudah menjadwalkan untuk memanggil beberapa pihak yang terkait dengan pembangunan gerbang wisata tersebut dalam pekan ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Syamsul membeberkan penyebab kerusakan gapura kawasan Pariwisata Toronipa Sulawesi Tenggara yang menggunakan anggaran pembangunan Rp 32 miliar viral di media sosial.
Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Dosen Wanita Bantah Bunuh Suaminya
“Kami lihat sendiri di lapangan, rusaknya itu bukan faktor alam, (tapi) dirusak. Kami masuk di dalam kita temukan batu besar, di lempari dan kayak dipotong dengan sengaja. Itu vandalisme atau apa, tapi kenyataannya seperti itu,” kata Pahri, Rabu (11/9/2024) lalu.
Pahri mengungkap bahwa bahan yang digunakan pada gapura tersebut adalah GRC dengan konstruksi baja yang mampu bertahan selama 25 tahun, namun segala pemeliharaan gapura wisata itu masih di kontraktor. (KRO/RD/CNN)