Puluhan “Mbah” Diturunkan, Misteri Teror Darah di Asahan Terkuak

46

RADARINDO.co.id – Asahan : Teror darah dan api yang dialami satu keluarga di Desa Baung Sibatu-batu, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), bikin geger.

Kejadian tersebut membuat warga satu desa sempat khawatir dengan kenyamanan dan keselamatan. Bahkan, tidak sedikit yang mengkaitkan misteri tersebut dengan hal supranatural.

Menurut keterangan warga setempat, akibat teror, sempat diturunkan puluhan “mbah” alias paranormal untuk mengatasi misteri tersebut. “Dari tahun 2023 dulu, sempat ada teror darah, sekarang teror api. Keluarga ini sudah capek, sampai datangkan 29 paranormal tapi tetap aja ada gangguan,” ucap salah seorang warga bernama Ijal, mengutip tribunmedan, Selasa (05/11/2024).

Baca juga: Ditubruk Mobil, Seorang Wartawan Online Meninggal Dunia

Dia menambahkan, sempat ada paranormal yang menemukan barang-barang diduga gaib di sekitar rumah tersebut. Namun lanjut Ijal, setiap “mbah” yang didatangkan memiliki prediksi dan jawaban yang berbeda.

Meski sudah mendatangkan 29 paranormal, teror api dan teror darah di keluarga itu, tetap masih menjadi misteri. Akhirnya, petugas Polsek Air Batu juga yang berhasil memecahkan teka-teki teror tersebut.

Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, mengatakan bahwa setelah dilakukan investigasi oleh Polsek Air Batu dibantu tim Inafis, terungkap bahwa fenomena tersebut ternyata dibuat oleh bocah berusia 13 tahun. Ironisnya lagi, pelaku ternyata anak kandung si pemilik rumah.

“Polsek Air Batu, dibantu camat, serta Danramil melakukan penyelidikan terkait adanya fenomena teror api ini dengan menggunakan scientific crime investigation untuk membuktikan bahwa fenomena yang dikatakan adanya kejadian supranatural atau karena alam, bisa kami patahkan,” kata AKBP Afdhal Junaidi, Senin (04/11/2024).

Dengan ilmu Kepolisian, petugas berhasil mengungkap pelaku pembakaran tersebut adalah seorang anak berusia 13 tahun. “Dengan ilmu kepolisian yang kami miliki, kami mengungkap bahwa saat itu kepala dusun melihat ada seorang anak dengan berjarak 15 sampai 20 meter sedang membakar sesuatu dengan menggunakan mancis di lokasi atau di rumah tersebut,” kata Afdhal.

Atas ungkapan kepala dusun, petugas melakukan interogasi terhadap pelaku hingga akhirnya mengakui perbuatannya tersebut. “Saat diperiksa, dia mengakui bahwa dirinya yang melakukan pembakaran di rumah tersebut,” ungkapnya.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RSUD Abdul Manan Simatupang, bocah tersebut mengalami kelainan psikis. “Sang anak memiliki kelainan psikis dan sang anak sering mengeluarkan darah dari mulut dan hidung,” katanya.

Baca juga: Debt Collector Bikin Ulah, Mobil Warga Dihentikan Paksa Ditengah Jalan

Afdhal menduga, pelaku memiliki motif ingin mendapatkan perhatian dari orangtua maupun warga sekitar. “Sebab yang sebelumnya pada Oktober 2023 lalu, pelaku menggunakan tinta berwarna merah yang seolah-olah itu darah untuk mencuri perhatian orang lain,” jelasnya, sembari memastikan bahwa pelaku teror hanya satu orang, tanpa ada yang mengorganisir.

Sebelumnya, satu keluarga di Dusun II, Desa Baung Sibatu-batu, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan diteror api misterius yang membakar berbagai prabotan rumah tangga. Selain perabotan, baju dan tempat tidur turut dibakar oleh api yang tidak tahu sumbernya. Segala cara dilakukan oleh pemilik rumah untuk mengatasi akar permasalahan namun tidak mendapatkan solusi. (KRO/RD/Trb)