RADARINDO.co.id – Bekasi : Sebanyak 15 orang relawan Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu (ABRI 1) tim tanggap bencana, berangkat ke Cianjur menyalurkan bantuan logistik untuk korban bencana gempa bumi, Senin (28/11/2022).
Senin malam rombongan tiba, dengan membawa tenda untuk menginap. Pagi harinya, Selasa (29/11/2022) tim mengunjungi para korban bencana di Desa Cibeureum dan Desa Nyalindung Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Baca juga : Sakit Hati Mantan Istri Dipacari, Pekerja Jalan Tol Ditikam Hingga Mati
Korban gempa masih menginap di tenda-tenda darurat karena kuatir masih ada gempa susulan, ditambah lagi banyak rumah mereka yang roboh. Tim tanggap bencana ABRI 1 menyalurkan logistik berupa air minum, susu, pop mie, biskuit, pakaian layak pakai dan bantuan lainnya.
Kepala Desa Cibeureum, Jayadi mengatakan, sangat membutuhkan bantuan untuk pakaian anak-anak, selimut, bahan makanan terutama beras serta penampungan air. Lalu tim bergerak ke Desa Nyalindung, bantuan logistik yang diberikan disambut gembira.
Terlihat di tenda sederhana tergeletak seorang ibu bernama Euis (44) yang menderita stroke. Euis sudah menderita stroke selama 5 tahun, dan hanya bisa berbaring terlentang. Ria, dari tim ABRI 1, kemudian memijit dan menotok tangan, leher, serta punggung Euis.
Ketua Umum ABRI 1, Rahmadsyah Sitompul mengatakan, pemerintah seharusnya cepat tanggap mengenai pemberian/penyaluran bantuan. Pasalnya, dari pantauan di lokasi, tampaknya masih kurang merata, bahkan masih ada yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Baca juga : Bantuan Polda Riau untuk Korban Gempa Cianjur Tiba di Jakarta
“Dalam pendistribusian logistik korban bencana yang kami temui di lapangan, merasa kesulitan karena harus menunjukkan KTP dan stempel dari RT/RW. Hal ini tentu sangat menyulitkan karena rumah-rumah mereka banyak yang roboh. Mari bergerak, berbuat, berkontribusi sesuai kemampuan, karena ada 320 lebih yang meninggal dunia serta 7.700 lebih yang luka-luka. Kondisi masyarakat di Cianjur saat ini belum bisa beraktifitas secara normal karena masih trauma dan depresi akibat gempa dan kehilangan anggota keluarga,” ungkap Rahmad.
Kepada masyarakat Cianjur, diharapkan dapat tabah dan kuat menghadapi musibah ini. Karena tak ada yang bisa memprediksi kapan datangnya musibah. “Semua terjadi begitu cepat. Ini adalah cobaan dari Allah SWT semoga ada hikmah dibalik semua kejadian ini. Semoga semua segera pulih dan masyarakat dapat beraktifitas kembali Aamiin YRA,” tutup Rahmad. (KRO/RD/Lina)